Satgas: Kepatuhan Masyarakat Terhadap Prokes Sekarang Jauh Lebih Baik
Merdeka.com - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengatakan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih stabil. Meskipun, laju transmisi Covid-19 di Indonesia menurun.
"Alhamdulillah bahwa kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sekarang jauh lebih baik. Walaupun kasusnya mulai melandai tetapi masyarakat belum abai," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (22/9).
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang dipublikasi melalui covid19.go.id, dari 390 kabupaten dan kota di Indonesia, 202 di antaranya memiliki kepatuhan terhadap protokol kesehatan pada angka 91 hingga 100 persen. Sementara itu, 110 kabupaten dan kota mencatat kepatuhan terhadap protokol kesehatan pada 76 hingga 90 persen.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Mengapa penyebaran HMPV lebih lambat dari COVID-19? 'HMPV itu jauh atau sangat kurang memiliki potensi pandemi, karena penyebarannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakit juga ringan umumnya,' kata Dicky.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Selain itu, 41 kabupaten dan kota memiliki kepatuhan terhadap protokol kesehatan antara 41 hingga 75 persen. Kemudian, 37 kabupaten dan kota mencatat kepatuhan terhadap protokol kesehatan pada angka di bawah 60 persen.
Data ini jauh lebih baik dari periode 14 hingga 20 Juni 2021. Pada periode tersebut, dari 342 kabupaten dan kota yang dipantau, hanya 164 kabupaten dan kota memiliki tingkat kepatuhan memakai masker lebih dari 90 persen dan 156 kabupaten dan kota mencatat kepatuhan menjaga jarak lebih dari 90 persen.
Sonny meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Dia mengingatkan, protokol kesehatan merupakan kunci untuk mencegah Covid-19 masuk ke dalam tubuh.
"Jangan abailah ya, kalau sampai abai ini berdampak betul. Apalagi varian Lambda dan Mu ini sangat berbahaya. Kalau kita lihat lagi walaupun varian-varian nanti ada, tapi intinya cara pencegahannya sama, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan," pesannya.
Tak hanya mematuhi protokol kesehatan, Sonny mengajak masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Vaksinasi bisa menekan tingkat kesakitan dan mortalitas akibat Covid-19.
"Pertahanan di dalam tubuh kita kalau sampai virus itu masuk dengan vaksinasi," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri kini berada di angka 76,4 persen.
Baca SelengkapnyaHadi berharap situasi kondusif terus terjaga hingga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang baru.
Baca SelengkapnyaSalah satu strategi Polri yang banyak diapresiasi publik dalam pelaksanaan mudik tahun ini adalah one way dan contra flow
Baca SelengkapnyaNama baik Polri sempat tercoreng akibat sejumlah kasus yang menyeret polisi dalam berbagai kasus hukum.
Baca SelengkapnyaPengawasan melekat (Waskat) untuk mencegah penyimpangan di lingkungan Polri ini membuat kepuasan publik terhadap institusi ini sudah mencapai 87,8 persen.
Baca SelengkapnyaLebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas
Baca SelengkapnyaLebih dari 80 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja polantas mengamankan dan melancarkan arus mudik.
Baca SelengkapnyaSempat anjlok karena kasus Ferdy Sambo, kini tingkat kepercayaan publik kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mencapai 75,6 persen versi Litbang Kompas.
Baca SelengkapnyaPilkada terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah Pilkada Serentak 2020, yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan sejak 20 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024 dengan melibatkan 2.000 responden di Kota Parepare.
Baca SelengkapnyaKapolri mengungkap, angka penurunan mencapai 4,23 persen dibandingkan 2023.
Baca Selengkapnya