Satgas Madago Raya Baku Tembak Usai Sergap Gubuk Tempat Sembunyi Kelompok Ali Kalora
Merdeka.com - Satuan Tugas Madago Raya menambah personel usai menyita dan kontak tembak dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Dusun Manggalapi, Desa Sri Rejeki, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Satuan Tugas Madago Raya menemukan sebuah gubuk diduga tempat persembunyian MIT pada Sabtu (26/6).
Dalam gubuk tersebut ditemukan sejumlah logistik, seperti pakaian, alat komunikasi dan beberapa senapan angin beserta pelurunya. Satgas Madago Raya sempat terlibat kontak tembak, namun kelompok tersebut berhasil melarikan diri.
"Yang saya catat itu didapat kurang lebih 83 item. Waktu penyergapan mereka lari, kita melakukan penembakan dan pengejaran tetapi berhasil meloloskan diri," kata Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Bas, Senin (28/6).
-
Apa yang ditemukan di gudang itu? Seorang pria yang sedang merenovasi gudang anggurnya di Austria menemukan sisa-sisa mamut dari zaman prasejarah.
-
Apa yang ditemukan di barak militer? Arkeologi di Mesir menemukan barak militer berusia 3.200 tahun yang dipenuhi artefak. Salah satu artefak yang ditemukan adalah pedang bertuliskan nama Firaun Ramses II dalam huruf hieroglif.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Apa yang ditemukan di bunker? Berdasarkan uji karbon bunker bawah tanah ini dibangun pada tahun 3080 dan 2780 SM.
-
Di mana gudang peluru meledak? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak.
Kini, pengejaran terhadap sisa kelompok yang dipimpin Ali Kalora tersebut terus dilakukan. Satgas Madago raya juga menambah pasukan untuk memantau kelompok teroris tersebut.
"Sampai sekarang kita melaksanakan pengejaran di semua titik dan juga termaksud penambahan personel dibantu teman-teman dari korem," ujar dia.
Abdul mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak pernah membantu kelompok tersebut, karena dari beberapa logistik yang ditemukan, ditengarai berasal dari simpatisan kelompok itu.
"Yang paling penting jangan simpati kepada teroris yang melakukan teror kejahatan kepada masyarakat," terangnya
Hingga kini keberadaan Ali Kalora belum diketahui. Dari data pihak Kepolisian sisa kelompok tersebut berjumlah sembilan orang.
"Penegakan hukum ini ada soft dan hard, softnya mengimbau kepada mereka untuk turun dan menyerahkan diri dengan baik baik, kalau hardnya,ketemu akan penindakan tegas terukur," tambahnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kontak tembak tersebut, pasukan Yudha Sakti berhasil menguasai Markas OPM
Baca SelengkapnyaBaku tembak yang terjadi antara personel TNI Polri dengan KKB berakhir dengan tewasnya satu separatis
Baca SelengkapnyaPetugas Yudha Sakti berhasil mengamankan sejumlah barang miliki OPM.
Baca SelengkapnyaKapolres Bener Meriah AKBP Nanang Indra Bakti, mengatakan senjata tersebut ditemukan warga.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaLaporan itu diperoleh dari pendulang yang berhasil menyelamatkan diri dengan berlari dan tiba di pos Kolop.
Baca SelengkapnyaKontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca SelengkapnyaTNI masih berada di dalam hutan sampai saat ini untuk melaksanakan eksfiltrasi (proses pemindahan personel).
Baca SelengkapnyaGudang yang meledak itu diketahuinya terletak di dalam kompleks Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaDua anggota KKB yang tewas yakni Abubakar Kogoya dan Demianus Magay
Baca SelengkapnyaSatgas Ops Damai Cartenz-2024 bersama tim gabungan TNI-Polri telah melakukan penegakkan Hukum yang tegas dan terukur terhadap Kelompok KKB.
Baca Selengkapnya