Satgas: Risiko Penularan Covid-19 Klaster Keluarga 10 Kali Lebih Tinggi
Merdeka.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan risiko penularan Covid-19 yang disebabkan klaster keluarga 10 kali lebih tinggi dibandingkan klaster lain. Ini diakibatkan keluarga tak bisa menerapkan protokol kesehatan setiap saat.
"Kalau secara teori, kurang lebih klaster keluarga itu risiko penularannya 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan klaster yang lain. Karena anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain pasti akan lebih sulit menjaga jarak," katanya dalam diskusi virtual, Selasa (5/1).
Dewi menyebut, dalam lingkungan keluarga, interaksi antara satu sama lain sangat dekat. Penggunaan masker juga biasanya tak mungkin setiap saat diterapkan.
-
Bagaimana masker mencegah kita menyentuh wajah? Selain itu, masker juga bisa mencegah kita menyentuh hidung, mulut, atau mata dengan tangan yang mungkin terkontaminasi virus, bakteri, atau kuman.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
"Kalau bersama anak tidak mungkin berjauh-jauhan. Penggunaan masker juga tidak mungkin setiap hari, setiap saat pakai masker. Jadi klaster keluarga lebih didominasi oleh nature atau karakteristik orang berinteraksi di dalam rumah memang lebih dekat. Jadi physical kontaknya sangat dekat," ujarnya.
Menurut Dewi, ada dua penyebab terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan keluarga. Pertama, salah satu anggota keluarga terjangkit Covid-19 saat berada di luar rumah. Kedua, ada tamu yang berkunjung namun sudah terinfeksi Covid-19.
Guna mencegah penularan Covid-19 di lingkungan keluarga, Dewi menyarankan keluarga untuk menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan ketika kedatangan tamu.
"Kedua, ketika ke luar rumah, beraktivitas di luar karena tak bisa dihindari ini juga harus dipastikan kita menerapkan 3M dengan sangat ketat," sambungnya.
Sebelumnya, Dewi mengatakan klaster keluarga turut menyumbang peningkatan kasus penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di Indonesia.
"Jadi kalau kita lihat memang klaster keluarga ini adalah salah satu klaster yang memang menyumbangkan angka yang cukup tinggi," katanya..
Dia mengutip data Satuan Tugas yang menunjukkan sekitar 40 persen dari kasus penularan Covid-19 di DKI Jakarta berasal dari klaster keluarga. Menurut data Satuan Tugas, dari 4 Juni sampai 8 November 2020 ada 5.252 klaster keluarga dengan total 42.019 kasus penularan di DKI Jakarta.
"Kasus yang jadinya muncul dari klaster-klaster tersebut sampai dengan 42.019 orang dan ini menyumbangkan sekitar 40,1 persen dari total seluruh kasus yang ada di DKI," kata Dewi.
Selain itu, menurut dia, hasil survei yang dilakukan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta menunjukkan sekitar tujuh persen dari orang yang tertular Covid-19 merupakan orang-orang yang jarang keluar rumah.
"Ini artinya apa? Berarti kemungkinan besar mereka tertular dari anggota keluarga yang ada di rumah atau mungkin orang yang berkunjung ke rumahnya pada saat itu sehingga terjadi penularan," katanya.
"Meskipun mereka tidak keluar rumah, namun tetap terinfeksi. Maka kemungkinan besarnya pasti berasal dari orang yang dekat kepada mereka," Dewi menambahkan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPenularan tuberkulosis (TBC) pada anak bisa dicegah dan diwaspadai oleh orangtua dengan memerhatikan kontak erat yang terjadi di lingkungan rumah.
Baca SelengkapnyaTBC adalah penyakit infeksi oleh kuman mikroorganisme atau mikrobakterium tuberkolosis, yang umumnya menular melalui droplet atau percikan.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya