Satgas: Sebaran Varian Covid-19 Sudah Hampir Ditemukan di Seluruh Provinsi
Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan hampir seluruh provinsi di Indonesia memiliki varian Covid-19. Saat ini, ada lima varian Covid-19 yang telah masuk ke Indonesia.
"Saat ini saja sebaran varian (Covid-19) sudah hampir ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (22/4).
Dia menyebut, sebaran varian Covid-19 di Indonesia mendominasi provinsi yang memiliki kota besar. Seperti Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana Bahasa Indonesia tersebar? Bahkan, penggunaan Bahasa Indonesia tersebar di 47 negara di dunia.
"Mendominasi di provinsi yang memiliki kota-kota besar berpenduduk padat," ujarnya.
Wiku menambahkan, pemerintah terus memperketat pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara untuk mencegah bertambahnya varian baru Covid-19. Terlebih, jelang Lebaran Idul Fitri 2021, warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri diprediksi akan kembali ke tanah air.
"Pada prinsipnya, mekanisme penapisan yang akan dilalui WNI yang masuk ke Indonesia dilakukan secara berlapis di tempat pemeriksaan imigrasi maupun pos lintas batas baik tradisional maupun internasional sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam SE Satgas Nomor 8 Tahun 2021," jelasnya.
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkap sejumlah varian Covid-19 yang telah masuk ke Indonesia. Varian Covid-19 hasil mutasi dari SARS-CoV-2 yang pertama kali terdeteksi di tanah air yakni D614G.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan varian D614G pertama kali terdeteksi di Inggris dan Nigeria pada Desember 2020. Varian itu masuk ke Indonesia pada April 2020.
"D614G ini cukup banyak ditemukan di Indonesia yaitu sudah 819 kasus," katanya dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Senin (19/4).
Kedatangan varian D614G disusul B11282 atau P2. Varian P2 pertama kali ditemukan di Brasil pada April 2020 dan sudah mulai terdeteksi ada di Indonesia sejak September 2020.
"Kita sudah menemukan sebanyak 38 kasus terkait varian ini," jelasnya.
Empat bulan berikutnya atau Januari 2021, Indonesia kembali mendeteksi varian baru Covid-19 yakni B117. B117 pertama kali ditemukan di Inggris pada 20 September 2020. Varian ini sudah menginfeksi 10 orang di tanah air.
"Saat ini sudah terdapat 10 kasus di mana di Jakarta 3, Jawa Barat 2, Sumatera Utara 2, Sumatera Selatan 1, Kalimantan Selatan 1 dan Kalimantan Utara 1," paparnya.
Pada bulan yang sama, varian B11283 atau dikenal dengan P3 berhasil menembus Indonesia. Varian ini pertama kali terdeteksi di Filipina dan Jepang. Dewi menyebut, varian P3 sudah menjangkiti 11 orang di Indonesia.
Varian Covid-19 yang terakhir kali terdeteksi di Indonesia yaitu E484K. Varian ini pertama kali terdeteksi di Inggris dan Nigeria pada Desember 2020 dan ditemukan di Jakarta pada Februari 2021.
"Untuk E484K ini baru ada satu kasus di Indonesia, baru terdeteksi satu kasus tepatnya," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya