Satgas Sebut Covid-19 Varian Mu Menyerang Organ Secara Sistemik
Merdeka.com - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting, mengatakan dua varian baru Covid-19 kini menghebohkan dunia. Dua varian tersebut yakni varian B1621 atau Mu dan varian C.1.2.
Varian Mu ditemukan di Kolombia pada awal 2021. Sementara varian C.1.2 merebak di Afrika Selatan. Alex menyebut berdasarkan informasi sementara, kedua varian itu menyerang organ manusia secara sistemik.
"Ada dari Afrika maupun Kolombia mengatakan bahwa ini menyerang manusia, menyerang paru-paru dan menyerang secara sistemik," katanya dalam diskusi, Selasa (7/9).
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa saja gejala lain yang bisa muncul selain batuk? Gejala lain yang menyertai asma meliputi mengi, sesak di dada, dan kesulitan bernapas.
-
Apa saja gejala flu? Gejala umum seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh biasanya muncul secara tiba-tiba, mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 hari pertama, dan kemudian secara perlahan mereda.
-
Apa yang sebenarnya demam itu? Menurut Dr. Arifianto, SpA, demam bukanlah penyakit, melainkan gejala bahwa tubuh sedang melawan infeksi.
Gejala yang ditimbulkan varian baru ini berbeda dengan sebelumnya. Gejala akibat Covid-19 yang terjadi selama ini umumnya anosmia, demam, dan batuk pilek.
"Bisa saja nanti terjadi tidak ada lagi batuk pilek, tidak ada lagi demam, tiba-tiba ada diare ataupun tiba-tiba dia merasa sesak, kekentalan darah tinggi," ujarnya.
Alex berharap, dokter dan perawat di Indonesia mulai mempelajari karakteristik varian Mu dan C.1.2. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi SOP (Standar Operasional Prosedur) penanganan Covid-19, baik di sisi hulu maupun hilir.
"SOP di hilir itu tentu dimulai dari UGD, diagnostik, pelayanan di isolasi sampai rumah sakit. Di hulu tentunya bagaimana kita mencari mereka yang sudah kontak erat, mereka yang sudah infeksi melalui tentunya pelacakan kontak," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan varian Mu memiliki karakter resisten terhadap vaksin. Karakter ini diketahui berdasarkan pemeriksaan laboratorium.
"Tapi itu dalam konteks laboratorium bukan dalam konteks epidemiologi," katanya dalam konferensi pers, Senin (6/9).
Meski resisten terhadap vaksin, tingkat penularan varian Mu tidak sehebat varian Delta. Varian Delta memiliki tingkat penularan lebih tinggi daripada varian lainnya.
Dante menyebut sejumlah negara tetangga belum mendeteksi adanya varian Mu, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan China. Indonesia sendiri telah melakukan pemeriksaan whole genome sequencing terhadap lebih dari 7.000 sampel, namun belum mendeteksi varian Mu.
"Mudah-mudahan varian Mu ini akan abortif seperti juga varian Lambda beberapa waktu lalu," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini tak hanya bisa menimpa orang dewasa namun juga dapat terjadi pada anak-anak atau bahkan bayi yang baru saja lahir.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaTerjadinya demam merupakan hal yang biasa, namun ketika disertai dengan sejumlah hal berikut maka Anda sebaiknya waspada.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyakit yang menjadi ketakutan banyak orang adalah pneumonia. Penyakit ini memiliki sejumlah penyebab dan gejala yang perlu kita ketahui.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya