Satgas Sebut Vaksin Covid-19 di RI Masih Efektif Lawan Varian Delta
Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia masih efektif melawan varian baru B16172 Delta. Efikasi vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini berada di atas 50 persen.
"Tentunya secara keseluruhan sekarang masih memiliki karena efektivitas di atas 50 persen masih terpenuhi," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (15/6).
Meski demikian, sambung Wiku, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas vaksin Covid-19 bagi penerimanya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa penelitian ini penting untuk Indonesia? 'Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa intervensi nutrisi tidak hanya meningkatkan kesehatan anak yang kekurangan gizi, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi Indonesia, seperti peningkatan kualitas hidup masyarakat dan efisiensi sistem kesehatan.'
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting dilakukan? Hasil penelitian ini menegaskan bahwa meskipun perubahan iklim berkaitan dengan perbedaan ukuran otak, faktor iklim tidak sepenuhnya menjelaskan semua variasi evolusi yang terjadi. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang turut berkontribusi pada dinamika tersebut.
"Tentunya penelitian lebih lanjut harus terus dilakukan, dimonitor agar betul-betul vaksin yang digunakan adalah memang vaksin yang efektif," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan 145 kasus varian baru Covid-19 di 12 provinsi. Temuan 145 kasus ini berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisis terhadap 1.989 sekuens genom virus SARS-CoV-2.
Dari temuan 145 kasus varian Covid-19, sebaran terbanyak ada di Jawa Tengah mencapai 76. Kemudian disusul DKI Jakarta 48, Sumatera Selatan 4, Kalimantan Timur 3, Kalimantan Tengah 3, Jawa Timur 3, Jawa Barat 2, Sumatera Utara 2, Kalimantan Selatan 1, Bali 1, Riau 1 dan Kepulauan Riau 1.
Jika dilihat dari varian Covid-19 yang paling mendominasi adalah B16172 Delta, mencapai 104 kasus. Varian ini paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Sementara varian B117 Alfa sebanyak 36 kasus, ditemukan paling banyak di DKI Jakarta. Adapun varian B1351 Beta sebanyak 5 kasus, ditemukan paling dominan juga di DKI Jakarta.
Indonesia sendiri tengah menggunakan tiga merek vaksin Covid-19, yakni Sinovac buatan Sinovac Biotech Ltd asal China. Sinopharm hasil produksi China National Pharmaceutical Group. Kemudian AstraZeneca buatan Universitas Oxford, Inggris. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaBanyak yang menduga, kenaikan kasus DBD ini akibat penyebaran nyamuk mengandung wolbachia.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca Selengkapnya