Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satgas Sebut Vaksin Covid-19 di RI Masih Efektif Lawan Varian Delta

Satgas Sebut Vaksin Covid-19 di RI Masih Efektif Lawan Varian Delta Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia masih efektif melawan varian baru B16172 Delta. Efikasi vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini berada di atas 50 persen.

"Tentunya secara keseluruhan sekarang masih memiliki karena efektivitas di atas 50 persen masih terpenuhi," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (15/6).

Meski demikian, sambung Wiku, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas vaksin Covid-19 bagi penerimanya.

Orang lain juga bertanya?

"Tentunya penelitian lebih lanjut harus terus dilakukan, dimonitor agar betul-betul vaksin yang digunakan adalah memang vaksin yang efektif," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan 145 kasus varian baru Covid-19 di 12 provinsi. Temuan 145 kasus ini berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisis terhadap 1.989 sekuens genom virus SARS-CoV-2.

Dari temuan 145 kasus varian Covid-19, sebaran terbanyak ada di Jawa Tengah mencapai 76. Kemudian disusul DKI Jakarta 48, Sumatera Selatan 4, Kalimantan Timur 3, Kalimantan Tengah 3, Jawa Timur 3, Jawa Barat 2, Sumatera Utara 2, Kalimantan Selatan 1, Bali 1, Riau 1 dan Kepulauan Riau 1.

Jika dilihat dari varian Covid-19 yang paling mendominasi adalah B16172 Delta, mencapai 104 kasus. Varian ini paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Sementara varian B117 Alfa sebanyak 36 kasus, ditemukan paling banyak di DKI Jakarta. Adapun varian B1351 Beta sebanyak 5 kasus, ditemukan paling dominan juga di DKI Jakarta.

Indonesia sendiri tengah menggunakan tiga merek vaksin Covid-19, yakni Sinovac buatan Sinovac Biotech Ltd asal China. Sinopharm hasil produksi China National Pharmaceutical Group. Kemudian AstraZeneca buatan Universitas Oxford, Inggris. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei LSI Denny JA: Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Stabil Meski Dikritik Isu Dinasti Politik Usai Putusan MK
Survei LSI Denny JA: Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Stabil Meski Dikritik Isu Dinasti Politik Usai Putusan MK

Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby mengatakan, isu-isu soal dinasti politik, demokrasi dilayangkan ke Presiden Jokowi banyak muncul setelah putusan MK.

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center Prediksi Menang Satu Putaran, Gibran: Masih Banyak PR, Tak Boleh Jumawa
Survei Populi Center Prediksi Menang Satu Putaran, Gibran: Masih Banyak PR, Tak Boleh Jumawa

Survei tersebut dilakukan pada 29 Oktober-5 November 2023 terhadap 1.200 responden.

Baca Selengkapnya
Gibran: Kalau Survei Bagus Kita Kerja Keras Lagi Biar Menang Satu Putaran
Gibran: Kalau Survei Bagus Kita Kerja Keras Lagi Biar Menang Satu Putaran

Apapun hasil survei saat ini akan tetap berusaha agar bisa menang dalam satu putaran dalam Pilpres mendatang.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Sebut Jokowi Berubah, Sulit Diungkapkan dengan Kata-Kata
Politikus PDIP Sebut Jokowi Berubah, Sulit Diungkapkan dengan Kata-Kata

Politikus PDIP Wayan menilai sosok Jokowi sudah mulai berubah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Respons Survei Litbang Kompas soal Kepuasan Kinerja Pemerintah
Jokowi Respons Survei Litbang Kompas soal Kepuasan Kinerja Pemerintah

Pemerintah menggunakan hasil survei untuk bahan evaluasi dan koreksi.

Baca Selengkapnya