Satgas Tegaskan Kenaikan Kasus Tak Terkait dengan Covid-19 Varian Baru Inggris
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 meningkat tajam dalam dua pekan terakhir. Bahkan, pada beberapa hari belakangan kasus Covid-19 bertambah di atas 10.000 orang.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 yang sangat tinggi ini tidak terkait dengan varian baru virus SARS-CoV-2 di Inggris.
"Bahwa penambahan kasus positif yang besar saat ini terbukti bukan karena munculnya varian baru seperti yang muncul di Inggris," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (21/1).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Hasil pelacakan genome sequencing oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, dia mengungkapkan, menunjukkan peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini terjadi karena mutasi D614G. Mutasi virus Covid-19 D614G sebetulnya sudah ada di Indonesia sejak April 2020.
"Jenis mutasinya sudah banyak ditemukan adalah berjenis D614G," ujarnya.
Wiku menyebut, untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 semakin tinggi, semua pihak harus menekan peluang mutasi virus SARS-CoV-2. Caranya, menghambat laju penularan virus Covid-19 D614G dengan menerapkan protokol kesehatan.
Yakni, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
"Jika kita lengah atas kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan maka cepat atau lambat kita sendiri lah yang menjadi bagian dari angka penambahan kasus positif atau berada pada ruang perawatan Covid-19. Jangan sampai hal ini terjadi maka mohon hati-hati dan terus waspada di mana pun Anda berada," tandasnya.
Kementerian Kesehatan melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus positif Covid-19 bertambah 11.703 hari ini Kamis (21/1), dari data Rabu (20/1), yang masih 939.948 orang. Total keseluruhan kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 951.651 orang.
Dari 951.651 total kasus positif Covid-19, 772.790 di antaranya telah berhasil sembuh. Angka pasien sembuh ini meningkat 9.087 dari data kemarin yang masih 763.703 orang.
Pasien meninggal akibat Covid-19 juga bertambah, yakni sebanyak 346 dari data kemarin yang masih 26.857 orang. Total kumulatif pasien meninggal karena Covid-19 mencapai 27.203 orang.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca Selengkapnya