Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satgas Ungkap Kasus Covid-19 di Depok Melonjak Akibat Mobilitas Masyarakat Tinggi

Satgas Ungkap Kasus Covid-19 di Depok Melonjak Akibat Mobilitas Masyarakat Tinggi Peralatan Medis untuk Penanganan Pasien Corona. ©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan pekan ini terjadi peningkatan kasus cukup tinggi dibanding pekan lalu. Sebelumnya positivity rate Depok hanya 1,03. Sedangkan pekan ini naik menjadi 4,36.

"Untuk rata-rata harian pun ketika minggu lalu kita 0-5 kasus. Sedangkan untuk minggu ini di atas 100 kasus," kata Dadang, Rabu (26/1).

Lonjakan kasus ini dipengaruhi berbagai macam faktor dan juga berasal dari sejumlah klaster. Antara lain klaster keluarga, klaster tempat kerja dan juga ada klaster PTMT.

Dadang menyebut, peningkatan kasus di Kota Depok dipengaruhi tingginya pergerakan masyarakat commuter. "Tentunya untuk Kota Depok sudah bisa dianalisis, yang paling besar adalah pergerakan masyarakat di dalam masyarakat yang commuter. Jadi kasus di Depok sangat dipengaruhi wilayah Jabodetabek lainnya," ujar dia.Dadang mengatakan, ketika di wilayah Jabodetabek meningkat berdampak kepada Kota Depok. Sebab pergerakan masyarakat Depok lebih banyak bergerak ke Jakarta.

Dengan adanya peningkatan kasus berpengaruh terhadap bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Depok. Sejauh ini BOR sudah 11 persen. Demikian juga dengan BOR ICU.Pembukaan kembali tempat karantina di Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Indonesia (UI) pun sedang dipersiapkan dan dilakukan penjajakan.

"Untuk BOR saat ini sudah meningkat, dalam hari kemarin itu 11 persen. Untuk BOR ICU juga ada. Kami juga lagi persiapkan arahan Bapak Wali Kota Depok dalam rapat Satgas sudah menjajaki karantina di PSJ UI," ujar dia.

Pihaknya juga meminta bantuan kepada provinsi Jawa Barat untuk memfasilitasi tempat karantina atau isolasi terpusat. "Kami juga telah melakukan koordinasi dengan rumah sakit baik negeri atau swasta di dalam penyiapan tempat isolasi untuk treatment,” ungkap dia.

Dadang menyebut saat ini sudah tidak ada ketimpangan data antara pusat dan daerah. Untuk Depok, saat ini lebih banyak yang melakukan isolasi mandiri.

"Untuk jumlah yang dirawat dengan jumlah yang diisolasi mandiri lebih banyak yang isoman. Saat ini memang ada yang melakukan isolasi di rumah dan juga di Wisma Atlet Jakarta, sambil kita siapkan," tutup dia.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan

Pemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Suspek Cacar Monyet di Tangerang
Kemenkes Temukan Kasus Suspek Cacar Monyet di Tangerang

Kemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.

Baca Selengkapnya
Angka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia
Angka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia

Pasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius

Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.

Baca Selengkapnya
Atasi Polusi, 30 Persen PNS Pemkot Depok Mulai WFH
Atasi Polusi, 30 Persen PNS Pemkot Depok Mulai WFH

Kebijkan itu seiring jumlah penderita ISPA di Depok meningkat akibat polusi.

Baca Selengkapnya