Satgas Ungkap Kasus Covid-19 di Depok Melonjak Akibat Mobilitas Masyarakat Tinggi
Merdeka.com - Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan pekan ini terjadi peningkatan kasus cukup tinggi dibanding pekan lalu. Sebelumnya positivity rate Depok hanya 1,03. Sedangkan pekan ini naik menjadi 4,36.
"Untuk rata-rata harian pun ketika minggu lalu kita 0-5 kasus. Sedangkan untuk minggu ini di atas 100 kasus," kata Dadang, Rabu (26/1).
Lonjakan kasus ini dipengaruhi berbagai macam faktor dan juga berasal dari sejumlah klaster. Antara lain klaster keluarga, klaster tempat kerja dan juga ada klaster PTMT.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa KDRT bisa menyebar ke anggota keluarga lain? Kekerasan yang dilakukan oleh seseorang dalam rumah tangga dapat menyebar dan memengaruhi anggota keluarga lainnya. Sebagai contoh, ketika seorang suami menganiaya istri, anak-anak mereka juga berisiko menjadi korban.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa saja jenis penyakit keturunan? Ada tiga jenis penyakit keturunan, yaitu Penyakit Monogenik, Penyakit Multifaktorial, dan Penyakit Kromosom.
Dadang menyebut, peningkatan kasus di Kota Depok dipengaruhi tingginya pergerakan masyarakat commuter. "Tentunya untuk Kota Depok sudah bisa dianalisis, yang paling besar adalah pergerakan masyarakat di dalam masyarakat yang commuter. Jadi kasus di Depok sangat dipengaruhi wilayah Jabodetabek lainnya," ujar dia.Dadang mengatakan, ketika di wilayah Jabodetabek meningkat berdampak kepada Kota Depok. Sebab pergerakan masyarakat Depok lebih banyak bergerak ke Jakarta.
Dengan adanya peningkatan kasus berpengaruh terhadap bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Depok. Sejauh ini BOR sudah 11 persen. Demikian juga dengan BOR ICU.Pembukaan kembali tempat karantina di Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Indonesia (UI) pun sedang dipersiapkan dan dilakukan penjajakan.
"Untuk BOR saat ini sudah meningkat, dalam hari kemarin itu 11 persen. Untuk BOR ICU juga ada. Kami juga lagi persiapkan arahan Bapak Wali Kota Depok dalam rapat Satgas sudah menjajaki karantina di PSJ UI," ujar dia.
Pihaknya juga meminta bantuan kepada provinsi Jawa Barat untuk memfasilitasi tempat karantina atau isolasi terpusat. "Kami juga telah melakukan koordinasi dengan rumah sakit baik negeri atau swasta di dalam penyiapan tempat isolasi untuk treatment,” ungkap dia.
Dadang menyebut saat ini sudah tidak ada ketimpangan data antara pusat dan daerah. Untuk Depok, saat ini lebih banyak yang melakukan isolasi mandiri.
"Untuk jumlah yang dirawat dengan jumlah yang diisolasi mandiri lebih banyak yang isoman. Saat ini memang ada yang melakukan isolasi di rumah dan juga di Wisma Atlet Jakarta, sambil kita siapkan," tutup dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaKebijkan itu seiring jumlah penderita ISPA di Depok meningkat akibat polusi.
Baca Selengkapnya