Satgas Ungkap Kendala yang Sebabkan Jumlah Testing Covid-19 di Indonesia Belum Merata
Merdeka.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkap kendala jumlah testing Covid-19 belum merata di semua provinsi. Salah satunya keberadaan laboratorium belum tersebar dengan baik.
"Sebaran laboratorium tidak merata, provinsi besar memiliki sebaran lab yang cukup banyak, seperti di DKI, Jatim, Jabar, tapi lain halnya dengan Aceh, Riau, atau Jambi, jumlah labnya kurang dari 10, itu juga menjadi faktor," kata Dewi saat jumpa pers di Gedung BNPB Jakarta, Rabu (2/12).
Faktor lainnya, keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM yang mumpuni melakukan testing penyakit infeksius. Menurut Dewi, proses pengetesan Covid-19 memiliki beberapa titik krisis sehingga berpengaruh terhadap sampel diuji.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
"Jadi SDM harus mumpuni dalam pengambilan dan pengiriman sampel, mereka harus bisa menjaga kualitasnya dan memastikan alat pengujian berjalan baik dengan logistik yang cocok," ungkap Dewi.
Dewi menambahkan, komitmen SDM penguji sampel dan kualitas laboratorium bervariatif yang berbeda dari jumlah tes dilakukan perharinya bisa cenderung berbeda, antara tes dilakukan pada hari biasa dan akhir pekan. Dewi mengamati, angka di akhir pekan jumlah sampel diuji bisa lebih rendah ketimbang hari biasa.
"Jadi ini dibutuhkan komitmen agar bisa merata antara yang dites setiap harinya, agar antara data akhir pekan dan hari biasa jumlahnya bisa sama, tidak terjadi penurunan," jelas Dewi.
Reporter: M RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaSPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Jokowi, distribusi dokter spesialis di daerah juga tak merata.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca SelengkapnyaMenurut Burhanuddin, pengambilan data TPS rawan dilakukan selama lima kali sejak 3-7 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBPS ungkap berbagai tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Baca Selengkapnya