Satpol PP bongkar rumah di bawah fly over Tambakrejo Semarang
Merdeka.com - Warga Kampung Tambakrejo memprotes Satpol PP Kota Semarang yang melakukan penggusuran. Warga yang berada di lingkungan RT 05 RW XIV Tambakrejo tersebut menuding pemerintah arogan karena bertindak tanpa memberi peringatan.
"Tidak ada peringatan sama sekali kok. Tiba-tiba banyak Satpol PP pada bawa linggis dan palu pada masuk ke rumah saya," ungkap Bonisih, warga setempat, Jumat (13/7).
Beberapa petugas kemudian merangsek ke sejumlah rumah warga untuk membongkar bedeng-bedeng dan rumah berada di bawah fly over Jalan Yos Sudarso.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Kenapa warga Kampung Wates menggotong rumahnya? Warga pun memilih meninggalkan tanah mereka dan membawa serta rumah, perabotan serta alat pertanian agar aman.
-
Kenapa warga Purwokerto nobar? Walaupun pertandingan digelar dini hari, namun tak mengurangi minat masyarakat untuk hadir. Mereka datang dan menggelar tikar di depan Videotron yang berada di kawasan Alun-Alun Kota Purwokerto.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Apa yang dilakukan warga Jateng untuk nobar? Pada momen ini, lapisan masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air menggelar acara nonton bareng (nobar), begitu pula warga di Provinsi Jawa Tengah. Mereka rela bergadang dan berkumpul di titik-titik nobar untuk bisa merasakan keseruan dan menjadi saksi sejarah atas lolosnya Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia.
Dia kemudian meminta bantuan kepada pengurus RT. "Saya panik lalu panggil-panggil Bu RT. Sebab saya sendirian tinggal di sini. Makanya takut sekali lihat Satpol PP melemparkan barang-barang saya keluar rumah," terangnya.
Ia yang saban hari menjadi tukang pijat tersebut sudah 10 tahun menempati rumahnya di Tambakrejo. Lahan yang ia tempati diakuinya pula merupakan milik negara. Wanita asal Jepara ini semula ngontrak rumah di beberapa tempat sebelum melihat lahan kosong di bantaran Banjir Kanal Timur tersebut.
Dia khawatir jika dia dipindah ke Rusunawa Kudu maka hidupnya bertambah susah. Dari 147 warga Tambakrejo, kini sudah ada 40 lebih warga yang terpaksa pindah ke rusunawa.
"Memang lahan ini bukan milik saya. Tapi bangunannya kan milik saya. Harusnya diberi ganti rugi. Soalnya saya sudah susah payah membangun rumah dan tinggal selama ini 10 tahun," terangnya.
Ana Muspaidah, warga Tambakrejo lainnya juga mengungkapkan kekhawatiran serupa. Ana dan tetangganya baru diajak rembug sekali oleh Kecamatan Semarang Utara.
"Dengan tindakan nekat Satpol PP, kita sekarang semakin waspada. Kita semua tetap jaga-jaga terus. Karena besok pasti jumlah mereka lebih banyak," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah melakukan pengawasan ketat agar prostitusi tak kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaWarga membawa truk pengangkut sampah lalu menumpahkannya di kedua kantor itu.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Palasari, Aip Syarifudin menjelaskan duduk perkara wanita mengadang truk sampah pakai Pajero di Bogor.
Baca SelengkapnyaSigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Bayam Diduga Ditangkap Paksa Polisi, Ini Penjelasan Jakpro
Baca SelengkapnyaSegala upaya telah dilakukan secara preemtif untuk mencegah terjadi tawuran.
Baca SelengkapnyaFasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca Selengkapnya