Satpol PP tertibkan preman berkedok pengamen di kawasan Air Mancur Purwakarta
Merdeka.com - Keberadaan Kawasan Taman Air Mancur Sri Baduga Maha Raja sebagai salah satu ikon wisata di Kabupaten Purwakarta selalu menyedot perhatian masyarakat luas. Baik saat pertunjukan atau sekedar menikmati keindahan area tama di lokasi itu.
Banyak pengunjung mulai dari masyarakat lokal yang menjadikan lahan terbuka hijau itu untuk olah raga hingga swafoto. Bahkan ada juga masyarakat yang sengaja untuk berekreasi.
Namun belakangan masyarakat pengunjung areal Taman Air Mancur Sri Baduga dibuat resah. Lantaran di tempat wisata tersebut dikabarkan banyak preman yang berkedok sebagai pengamen. Mereka kerap minta sejumlah uang secara paksa kepada para pengunjung.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan Ipda Purnomo untuk bantu pengamen? Setelah kedua belah pihak setuju, Purnomo polisi baik itu pun memutuskan untuk memberikan modal kepada pasutri ini.
-
Bagaimana Ipda Purnomo bantu pengamen? 'Nanti saya kasih uang, mas e sama mbak berpikir mau jualan apa. Ayo tolong ini dicatat namanya siapa, alamanya dimana. Tenang saja, nanti saya yang datengin, tapi tolong berhenti meminta-minta ya. Kasihan anaknya,' ungkap Purnomo.
-
Mengapa preman itu berubah? Akhirnya, preman tersebut merasa malu atas kekalahannya, mengakui kesalahannya, dan menyatakan keinginannya untuk belajar kepada Sunan Drajat.
Banyaknya keluhan warga atas kasus pemerasan oleh para preman jalanan dibenarkan pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Purwakarta. Kasi Operasi Penindakan Ketertiban Umum (OPDAL) Satpol PP Purwakarta, Teguh Juarsa menuturkan bahwa pihaknya mulai melakukan upaya agar kasus serupa tidak terjadi kedepannya.
"Sudah banyak yang laporan, kita akan gencar lakukan razia terutama bagi mereka yang mengamen dengan memaksa," kata Teguh di Purwakarta. Jumat (13/7).
Bentuk antisipasi lain pihak Satpol PP akan berkoordinasi dengan pihak Dinsos Purwakarta, dirinya sendiri akan berkoordinasi dengan elemen paguyuban pengamen agar memberikan edukasi dan arahan. Terlebih kunjungan masyarakat ke Purwakarta setiap minggunya meningkat
"Kita terus berkoordinasi baik dengan Dinsos selaku pemberi arahan termasuk paguyuban pengamen, untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang berkunjung ke Purwakarta," tuturnya.
Sikap persuasif pun terus dilakukan kepada pengamen yang terjaring razia, tetapi mereka kembali lagi bahkan terkadang kucing-kucingan dengan anggota satpol yang berpatroli.
Pihaknya sendiri akan terus gencar melakukan razia dan patroli dibeberapa titik seperti areal Situ Buleud, Wisata Kuliner Tjeplak dan Perempatan Sadang yang disinyalir para pengamen berada, terutama untuk pengamen yang sering kali memaksa.
"Kalau mendapatkan pengamen maksa,langsung saja lapor kepada petugas di lapangan,yang jelas kita ingin memberikan rasa nyaman dan tertib di masyarakat," tutup Teguh.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaKemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaViral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaSatpol PP Depok menyisir sepanjang jalan Raya Margonda untuk mencari 'pocong' yang berkeliaran di Depok
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaMomen saat anggota Brimob cegah personel Propam yang akan bawa pendatang yang dicurigai sebagai preman.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca Selengkapnya