Satpol PP Turunkan Baliho Satire di Depok
Merdeka.com - Satpol PP menurunkan baliho besar bergambar pria bercelana pendek dan telanjang dada sambil memegang seekor ayam di Situ Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Kamis (19/8). Baliho dengan isi bernada satire itu dianggap meresahkan warga.
Baliho berlatar warna merah putih. Tertera pula nama Arief Puyuono.
Pada baris pertama tertulis "Baliho Arief Puyuono Dipasang Rakyat Di Mana-Mana". Baris selanjutnya tertera "Arief Puyuono Malu Karena Rakyat Lagi Susah Cari Duit". Dan baris terakhir bertulis "Relawan Arief Puyuono Bukan Capres 2024".
-
Bagaimana baliho menarik perhatian masyarakat? Baliho yang terpasang di tempat umum tentu akan menarik perhatian masyarakat. Dengan ukurannya yang besar, tentu setiap orang bisa melihat dan memperhatikan apa yang terpampang di baliho.
-
Apa fungsi utama baliho? Fungsi utama dari baliho adalah sebagai sarana promosi yang dapat menarik perhatian banyak orang di area yang strategis.
-
Dimana baliho biasanya dipasang? Baliho biasanya dipasang di tempat terbuka yang banyak dilalui orang, di tempat strategis seperti jalan raya yang banyak dilalui kendaraan dan di jalur hijau jalan utama.
-
Apa yang dimaksud dengan spanduk pecel lele lucu? Spanduk pecel lele lucu adalah spanduk yang digunakan oleh penjual pecel lele untuk menarik perhatian pelanggan dengan cara yang unik dan menghibur.
-
Dimana baliho biasanya di pasang? Baliho sering kali dipasang di lokasi strategis seperti pinggir jalan, pusat perbelanjaan, atau tempat-tempat ramai lainnya.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
Kata-kata pada baliho ini bernada satire pada kemunculan baliho politik saat rakyat kesusahan di masa pandemi. Namun, warga sekitar tidak mempersoalkan sindiran pada baliho itu. Mereka mengaku risih karena busana yang ditampilkan dinilai tidak sopan, mengumbar aurat.
"Enggak etislah, pakaiannya nggak etis. Kritik ya kritik aja, tapi jangan telanjang dada, itu enggak etislah, apalagi kan itu pejabat ya," kata Habib Idrus Al Gadri, salah seorang warga Kp Lio, Kamis (19/8).
Warga belum diketahui siapa yang memasang baliho itu dan motifnya. "Belum diketahui siapa yang memasang dan motif di balik pemasangan baliho berukuran besar itu. Warga resah lantaran dalam baliho ada seorang pria tidak mengenakan pakaian lengkap. Sudah dua hari kayaknya itu baliho. enggak tahu siapa yang memasang," sebutnya.
Keberadaan baliho itu dilaporkan ke aparat setempat. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Pancoran Mas pun langsung menurunkannya.
Camat Pancoran Mas Utang Wardaya mengatakan, penurunan baliho karena ada laporan dari warga yang merasa resah. "Laporan anggota piket di kecamatan mendapatkan laporannya pukul 20.00 WIB semalam. Tadi anggota Pol PP Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok telah menurunkan baliho itu," kata Camat Pancoran Mas Utang Wardaya.
Baliho itu pun dibawa petugas untuk disita. Sarana publikasi berukuran 2 x 3 meter itu kini sudah tidak lagi terpampang di Kp Lio. "Setelah diturunkan baliho kini disita Pol PP Kota Depok," tutupnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baliho-baliho bergambar wajah caleg itu dinilai melanggar aturan yang melarang pemasangan APK di sepanjang jalan utama Kota Depok.
Baca SelengkapnyaPolda Bali memberikan penjelasan terkait pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD jelang kedatangan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSatpol PP Bali mencopot baliho raksasa Ganjar-Mahfud MD dan bendera PDIP jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gianyar, Selasa (31/10).
Baca SelengkapnyaPadahal spanduk itu hanya bertuliskan ‘Selamat Ngubek Empang, Biar Pada Senang’.
Baca SelengkapnyaPetugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menertibkan alat peraga partai politik berbentuk bendera di kawasan Jalan Raya Bogor.
Baca SelengkapnyaWarga Kecamatan Ilir Barat I, Palembang dibuat heboh dengan adanya poster tersebut.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit baliho caleg juga bendera parpol mengganggu pengendara yang melintas
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaKepala Satpol PP Kota Surakarta Didik Anggono mengatakan hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah.
Baca SelengkapnyaCamat tidak mengakui adanya perintah untuk menyebarkan ratusan APK tersebut.
Baca SelengkapnyaKhairul meminta S mengungkapkan sosok yang memerintahkan untuk merusak baliho di kawasan Perumahan Griya Oke Permai.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Bawaslu soal baliho Prabowo-Gibran terpasang di ikon Welcome to Batam
Baca Selengkapnya