Satroni rumah tersangka penganiaya PRT, maling babak belur
Merdeka.com - Rumah tersangka penganiaya pembantu rumah tangga (PRT) di Medan Syamsul Anwar, disatroni maling Selasa (30/12). Sang pencuri dibekuk dan dihajar massa hingga babak belur.
Pelaku yang diringkus dan dihakimi warga diketahui bernama L Simarmarta (25), warga Jalan Perguruan, Medan. Dia ditangkap saat membawa sejumlah benda dari rumah keluarga Syamsul Anwar, tersangka penganiaya PRT, di Jalan Beo, Medan.
Informasi dihimpun, L Simarmata melakukan pencurian bersama tiga rekannya. Mereka diidentifikasi sebagai Kunyuk (28), Junet (19), dan Endro (16).
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Keempat pelaku diketahui datang ke rumah Syamsul menumpang becak bermotor. Mereka diketahui masuk ke dalam rumah yang kosong sejak kasus penganiayaan itu diproses polisi.
Setelah sempat mengambil dua kursi plastik, dua ember plastik, dan satu kursi besi, aksi mereka ketahuan. Ketika itu keempatnya sedang memindahkan barang curian itu ke becak bermotor, aksi mereka dipergoki warga. Keempatnya diteriaki dan dikejar.
Para pelaku langsung kabur menggunakan becak bermotor. Namun, L Simarmata tertinggal ditangkap dan dihakimi warga.
Aksi massa baru berhenti setelah petugas Polsek Medan Timur tiba di lokasi. L Simarmata yang babak belur pun dievakuasi ke Mapolsek Medan Timur.
Di kantor polisi, L Simarmata mengaku hanya diajak tiga rekannya. "Aku diajak si Kunyuk, yang punya becak itu. Kalau berhasil katanya kami bagi rata. Barang-barang yang kami ambil pun cuma yang di teras rumah saja," akunya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Timur AKP Alexander Piliang mengatakan L Simarmata masih diperiksa. "Kasusnya masih kita kembangkan," ucapnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaTersangka diringkus saat tidur bersama istrinya di pondok kebun sawit miliknya di Desa Margatani, Jayaloka, Musi Rawas, Kamis (8/8) dini hari.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku telah lama mengamati toko korban karena dia bekerja tak jauh dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaBegitu pulang, dia terkejut rumahnya dalam kondisi terbuka dan beberapa barang hilang.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaSeorang pria diduga maling sembunyi di atap setelah dipergoki memanjat rumah warga di Tamalate, Makassar. Video pengepungannya beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi terpaksa memberikan hadiah timah panas karena pelaku mencoba melarikan diri dan melawan.
Baca SelengkapnyaSi maling sudah berhasil merusak pintu dan mengambil kompresor kulkas.
Baca SelengkapnyaWarga kadang mendengar suara rintihan dari rumah pelaku.
Baca Selengkapnya