Satu bulan musim hujan, 27 anak di Semarang terserang DBD
Merdeka.com - Selama musim penghujan satu bulan ini, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merebak di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sedikitnya ada 27 kasus yang tercatat pada Desember 2015 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ketileng, Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Seluruh kasus DBD didominasi usia anak-anak antara 9-12 tahun. Jadi memang usia yang anak-anak ini jadi perhatian kami," tegas Wakil Direktur RSUD Ketileng Kota Semarang, Jawa Tengah Sarwoko saat ditemui merdeka.com di ruang kerjanya, Selasa (12/1).
Sarwoko menerangkan, anak-anak tersebut terkena DBD berawal dari lingkungan sekolah. Biasanya, mereka digigit nyamuk Aedes Aegypti pada pukul 08.00 WIB sampai 14.00 WIB atau selama proses belajar mengajar berlangsung di sekolah.
-
Bagaimana mencegah gigitan nyamuk demam berdarah? Agar terhindar dari gigitan nyamuk, Leonard mengingatkan agar menguras tempat penampungan air, menutup wadah-wadah penampungan air, mengubur barang-barang bekas, menjaga kebersihan rumah. Serta yang terpenting adalah penggunaan losion atau obat nyamuk.
-
Bagaimana cara menjaga lingkungan agar tetap sehat? Dengan tersedianya sistem yang mengharuskan setiap lingkungan untuk menjaga kebersihan dari lingkungan, maka bisa didapatkan sebuah kondisi lingkungan yang kondusif dan tertata dengan baik.
-
Bagaimana cara mencegah penularan demam berdarah? 3M Plus: Praktikkan ‘Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau’ (3M Plus) untuk mengontrol tempat berkembang biak nyamuk Aedes.Menggunakan Repelen Nyamuk: Sama seperti pencegahan malaria, menggunakan repelen nyamuk juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes.Memasang Kawat Nyamuk: Pasang kawat nyamuk pada jendela dan ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan? 'Sesungguhnya Allah Ta'ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu.' (HR. At- Tirmidzi)
-
Bagaimana cara mencegah demam berdarah? Untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD), salah satu solusi yang dapat diandalkan adalah vaksinasi. Vaksin ini dirancang untuk memberikan perlindungan kepada seluruh anggota keluarga, asalkan dosis yang diberikan mengikuti anjuran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Namun, yang lebih penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.
-
Bagaimana mencegah demam berdarah? Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah demam berdarah pada anak ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur.
"Sesuai data yang kami peroleh dari rumah sakit ini, untuk anak usia 0 sampai 12 bulan ada 1 kasus. Anak usia 1-5 tahun sebanyak 4 kasus. Kemudian anak usia 6-14 tahun sebanyak 12 kasus, dan lebih dari 15 tahun ada sebanyak 10 kasus. Jadi total semuanya adalah 27 kasus," bebernya.
Menurutnya, pada pekan pertama di Januari beberapa pasien masih ada yang dirawat di RS. "Jumlah pasien saat ini, hanya tertinggal 7 pasien saja. Menurutnya, tren DB selama satu tahun 2015 cenderung menurun ketimbang tahun sebelumnya. Jumlah itu terus menurun selama setahun," terangnya.
Sementara untuk 2015 lalu, jelas Sarwoko, kasus DBD paling banyak terjadi pada Maret dan Februari.
"Januari ada sebanyak 157 kasus DBD, bulan Februari sebanyak 186 kasus, bulan Maret sebanyak 191 kasus, bulan April sebanyak 171 kasus, bulan Mei sebanyak 153 kasus, bulan Juni sebanyak 111 kasus, bulan Juli sebanyak 62 kasus, bulan Agustus 49 kasus, September 33 kasus, Oktober 61 kasus, November 43 kasus dan Desember 27 kasus," jelasnya.
Sarwoko menyarankan kepada masyarakat supaya mewaspadai bahaya DBD di musim penghujan saat ini.
"Masyarakat diharapkan tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar, agar tidak menjadi sarang nyamuk," pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaJumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes
Baca SelengkapnyaHeru Budi meminta orang tua untuk memakaikan anak-anaknya pakaian lengan panjang dan minyak telon
Baca SelengkapnyaBeberapa tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti di lingkungan rumah
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaDemam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.
Baca SelengkapnyaPada masa ini, risiko penyakit pada bayi meningkat, memerlukan perhatian khusus dalam hal pencegahan dan perawatan.
Baca Selengkapnya