Satu dari 10 anak korban kejahatan seksual di Bontang trauma berat
Merdeka.com - Seorang pemuda, Dwi Ardianto Gunawan (21), warga kecamatan Bontang Barat, Bontang, Kalimantan Timur, yang ditangkap Polres Bontang terkait dugaan penyekapan anak, belakangan diduga melakukan sodomi dan oral seks terhadap 10 anak. Seorang anak di antaranya mengalami trauma berat. Dwi pun terancam pasal berlapis.
Dua hari lalu, kepolisian merekonstruksi dugaan kejahatan anak yang dilakukan Dwi. Dari adegan yang diperagakan Dwi, belakangan ada 10 anak, yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan, yang menjadi korban kejahatan seksual Dwi sejak 2015 lalu.
"Perbuatan itu dilakukan tersangka di 9 lokasi berbeda. Pengakuan dia sejak 2015, tapi paling banyak memang dilakukan di tahun 2016 ini. Rata-rata usianya 4-8 tahun," kata Kasubbag Humas Polres Bontang Iptu Suyono, kepada merdeka.com, Kamis (27/10).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
"Padahal, dari keterangan awal setelah kita amankan pelaku, mengaku cuma 4 anak yang menjadi korbannya. Dari hasil pendalaman penyidik Reskrim, ternyata ya lebih dari 4 orang anak di bawah umur," ujarnya.
Yang memprihatinkan, seorang anak laki-laki dari 10 anak korban Dwi, J (8), terlihat seperti trauma pascatindak kejahatan yang mereka alami. Belum lama ini, saat petugas medis akan memeriksa kesehatan dan visum J, anak tersebut terlihat meronta.
"Iya, benar sekali. Korban J, terlihat trauma. Karena waktu petugas medis akan memeriksa, anak itu menangis. Karena dari pengakuan pelaku, anak itu sudah 3 kali mengalami pelecehan seksual," tambah Suyono.
"Kami sedang berkoordinasi dengan dengan tim psikiater di Bontang. Kalau benar anak-anak korban perbuatan pelaku mengalami trauma, penyidik menjeratnya dengan pasal berlapis. Dari pasal 82 Undang-undang No 35 tahun 2004 tentang Perlindungan Anak," terang Suyono.
Tidak cukup sampai di situ, saat berbuat kejahatan kepada 10 anak itu, beberapa di antaranya, juga terlihat di kamera ponsel milik tersangka. Itu diketahui setelah petugas juga menyita kartu memori ponsel milik tersangka. "Pelaku memang berfoto bersama dengan sejumlah korban-korbannya. Tidak, tidak semua korban dia foto bersama. Ada beberapa anak di foto itu," sebut Suyono.
"Masih dari pengakuan tersangka ya, sekira umur 17 tahun, dia juga pernah mengalami tindak kekerasan seksual. Itu pengakuannya, bukan cuma alasan stres karena 2 tahun lulus SMA tidak bekerja. Untuk itu, kita juga koordinasikan dengan tim psikiater di Bontang, untuk memeriksa kejiwaannya," jelas Suyono.
Diketahui, Dwi ditangkap Jumat (21/10) lalu, lantaran diduga sebagai pelaku penyekapan yang kian meresahkan warga Bontang. Sebab, sehari sebelumnya, dari postingan di media sosial komunitas di Bontang, beredar kabar seorang anak baru saja mengalami penyekapan dan pelaku masih beredar bebas.
Polisi jemput bola. Dari ciri yang mereka kantongi dari korban anak tersebut, petugas mencari tahu keberadaan pelaku, yang akhirnya diamankan di kawasan kantor Wali Kota Bontang yang lama di Jalan Awang Long. Interogasi saat itu, pelaku menyekap anak untuk melakukan kejahatan seksual sodomi dan oral seks. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras
Baca SelengkapnyaMiris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaSeorang montir di Palembang inisial B (30), diduga melakukan aksi sodomi terhadap lima bocah laki-laki.
Baca SelengkapnyaMengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaKorban diperkosa saat membeli jajan di toko milik pelaku
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku kini ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan terhadap bocah tersebut diduga dipicu kekesalan warga atas ulah sang bocah yang ketahuan mencuri uang milik warga.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis dialami remaja putri berusia 15 tahun asal Timor Tengah Utara (TTU). Dia dicabuli dan disetubuhi 10 pria saat mencari pekerjaan di Kota Kupang.
Baca SelengkapnyaDelapan orang itu diduga melakukan penganiayaan hingga mencabut kuku korban yang dituduh mencuri celana dalam.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca Selengkapnya