Satu eksekutor mutilasi bule di Bali pacar pembantu korban
Merdeka.com - Selain istri yang menjadi otak mutilasi bule asal Inggris di Bali, dua pembantu korban ternyata juga terlibat. Diberi uang Rp 10 juta oleh Nur Aini (istri korban), kedua pembantu itu mencarikan para eksekutor yang siap menghabisi nyawa Robert Kevin (60).
Informasi yang dihimpun dari Polda Bali mengatakan, istri korban meminta pembantunya untuk mencarikan orang untuk membunuh korban. Salah seorang pembantunya, menawarkan kepada pacarnya bernama Andrianus Ngongo alias Ari (23) dan mengajak empat orang temannya yang lain juga sama-sama berasal dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ari telah dibekuk di Pelabuhan Padang Bai Karangasem saat hendak kabur ke Lombok. Sedangkan empat rekannya sedang dalam pengejaran pihak kepolisian. "Adrianus ini pacarnya salah seorang pembantu korban. Dia mengaku dibayar oleh istri korban sebesar Rp 150 juta untuk mereka eksekutor lima orang itu, tetapi dia hanya dapat Rp 5 juta saja. Dan pembantunya juga masing-masing Rp 5 juta," kata sumber di Polda Bali.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Kepada polisi, Ari mengaku satu eksekutor kabur ke Surabaya sedangkan tiga orang yang lain kabur ke Sumba.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan bahwa polisi sudah melakukan pencarian barang bukti pisau yang dipakai untuk membunuh korban. Sebab, Ari mengaku tidak tahu pisau itu dibuang di mana. "Mereka berlima eksekutor semua. Mereka bunuh korban di dapur, seperti bunuh babi. Lehernya korban digorok dengan pisau, tetapi Ari tidak tahu pisau itu siapa yang buang di mana," tuturnya.
Selain itu, polisi melalui tim identifikasi juga melakukan olah TKP mobil DK 1695 AN yang dipakai untuk mengangkut jenazah korban dan dibuang ke saluran Subak di Abiansemal. Mobil tersebut saat ini diamankan di halaman depan Direktorat Reskrimum Polda Bali. "Ini mobil korban yang dipakai untuk angkut mayat korban dibuang ke selokan di Abiansemal," ujar seorang petugas kepolisian. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaPelaku bergantian memerkosa korban di kamar indekos perempuan itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua komplotan jambret yang menyasar para turis atau Warga Negara Asing (WNA) di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaPolisi memutilasi korban ke dalam beberapa bagian.
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaSaat ditangkap di kantor polisi, wajah E tampak seperti orang linglung.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaSetelah kabur pasien tersebut diduga diperkosa oleh seorang pria. Peristiwa itu terjadi pada Senin (11/12) malam.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPelaku tidak terima sehingga korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman-temannya.
Baca Selengkapnya