Satu Eksekutor Pembunuhan Ayah dan Anak Tak Tega Korban Dibakar di Rumah
Merdeka.com - Salah seorang eksekutor pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili alias ECP dan M Adi Pradana alias Dana alias D, berinisial S sempat mempunyai rasa tak tega saat ingin membakar kedua korban tersebut di dalam rumah di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Meskipun dirinya yang membuat cara agar rumah itu terbakar.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, usai kedua korban itu tewas, Aulia sempat ingin buat skenario kalau suami dan anak tirinya tewas terbakar. Di mana ada 3 titik api yang rencana akan dibakar menggunakan obat nyamuk bakar yang menyambung dengan kain yang berisi tumpahan bensin.
"Rencana mau bakar rumah dibuat oleh S dengan tiga komponen pembakarnya yaitu dengan obat nyamuk spiral, korek dan di bawahnya kain dengan bensin," kata Suyudi di Polda Metro Jaya, Senin (2/9).
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Bagaimana MAS bisa membunuh ayahnya? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
Suyudi melanjutkan, titik pertama ada di kamar Dana, titik kedua di kamar Pupung dan titik ketiga di garasi mobil korban. Dengan tiga titik ini, diharapkan rumah itu dapat terbakar.
Usai membuat, tersangka S kemudian membakar tiga titik api itu. Namun, dirinya sempat berubah pikiran hingga akhirnya S mematikan di dua titik itu dengan menggunakan 'air liur alias ludah'.
"Yang bakar (obat nyamuk) saudara S dan KV (Kelvin) tiga-tiganya itu dibakar. (Obat nyamuk), dia akan berputar (terbakar) kira-kira 12 jam perkiraan mereka. Namun, saat dibakar (tersangka) S berubah pikiran, timbul di dalam hatinya ketidaktegaan sehingga yang di garasi dimatikan pakai ludah dan di kamar (Pupung) yang di bawah," beber Suyudi.
Setelah itu, rumah korban sempat terbakar namun berhasil dipadamkan oleh 4 unit mobil pemadam kebakaran.
"Setelah selesai, keempat (tersangka) keluar dari rumah, saudara S dan A diantar ke SPBU dan kembali ke Lampung," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Regu Sektor 1 Lebak Bulus Andono Madya Sarwono mengatakan petugas pemadam kebakaran mencium bau bensin di halaman rumah saat berusaha memadamkan api.
Kemudian, petugas masuk ke dalam rumah melalui garasi yang tidak terkunci. Ketika di dalam rumah, petugas melihat ceceran obat anti nyamuk di lantai.
"Nah terus teman juga lihat ada ceceran kayak baygon. Di dalam rumah itu," kata Andono saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni istri dan adik pelaku.
Baca SelengkapnyaSuami memerintahkan istrinya menghabisi korban karena mereka sudah mempunyai anak.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaSuami istri tersebut mengalami luka bakar. Sementara mertuanya tewas
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku didasari karena sakit hati
Baca SelengkapnyaSyahduddi menjelaskan, berdasarkan aturan yang tertuang dalam Hukum Acara Pidana (KUHAP), maka perkara ini pun resmi dihentikan.
Baca SelengkapnyaTersangka pembunuhan ayah kandung di Duren Sawit bertambah.
Baca Selengkapnya