Satu keluarga, begini tugas para pelaku ledakan bom di 3 gereja Surabaya
Merdeka.com - Pelaku bom bunuh di tiga gereja di Surabaya merupakan satu keluarga. Mereka terdiri dari ayah, ibu dan empat anak yakni dua laki-laki dan dua perempuan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap pelaku Dipta Novianto mendrop istri dan dua putrinya di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Arjuna.
"Sebelumnya dia drop istri. Yang Avanza di Jalan Arjuna itu," ungkap Kapolri di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (13/5).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Di TKP tersebut, lanjut Kapolri, pelaku menggunakan bom yang diletakkan di dalam kendaraan.
"Ini ledakan yang terbesar dari ketiga lokasi," ungkapnya.
Tak lama kemudian, istri Dipta serta dua anaknya juga menyerang GKI Diponegoro.
Selanjutnya, di waktu yang berdekatan ledakan juga terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela. Pelaku merupakan anak laki-laki Dipta.
"Ketiga yang di Santa Maria itu juga dua orang laki-laki yang diduga putra dari Dipta, Yusuf dan Halim 16 tahun. Semua adalah bom bunuh diri," tuturnya.
"Kemudian bom yang di Katolik itu menggunakan bom yang dipangku. Kita belum paham jenis bomnya karena korban pecah. Tapi ini cukup besar karena dibawa dua orang dan menggunakan sepeda motor. jenis bomnya berbeda, jenis bahan peledaknya apa lagi diidentifikasi labfor."
Meski demikian ada kesamaan dalam aksi tersebut.
"Untuk yang dicurigai itu tiga tiganya (Ledakan) menggunakan bom yang diletakkan pada pinggang. Namanya bom pinggang," ungkapnya.
"Ini ciri-ciri yang sangat khas karena rusak di dada dan perut baik yang perempuan ibunya."
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaAda indikasi salah satu dari oknum tersebut memiliki hubungan keluarga dengan pelaku lainnya
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaPenculikan terhadap pria berusia 25 tahun itu terjadi pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Laksamana Yudo memastikan akan mengawal langsung proses hukum
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca SelengkapnyaMenurut Yusri, proses penyelidikan itu sebagaimana laporan dari pihak keluarga soal dugaan tersebut yang telah diterima Pomdam I/Bukit Barisan (BB).
Baca SelengkapnyaKedua anggota TNI bernama Praka JG dan Pratu VS itu ditangkap pada Senin (27/11) malam oleh tim intel Kodam IX/Udayana
Baca Selengkapnya