Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satu Keluarga di Garut Keracunan Jamur Liar

Satu Keluarga di Garut Keracunan Jamur Liar Satu Keluarga di Garut Keracunan Jamur Liar. ©2019 Merdeka.com/Iqbal

Merdeka.com - Yuyun (47) tidak menyangka kalau jamur yang diambilnya dari sebuah penggilingan padi di Kampung Pasampeu, Desa/Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut akan berbuah petaka baginya dan keluarga. Pasalnya, setelah jamur dipetik dan dimasak lalu dimakan, beberapa jam setelahnya ia mengalami gejala keracunan dan harus mendapatkan perawatan.

Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Inf Erwin Agung mengatakan bahwa awalnya Yuyun diketahui melihat jamur yang cukup banyak di sekitar penggilingan padi milik Ai di kampungnya pada Senin (23/12) siang.

"Melihat jamur yang cukup banyak di sekitar penggilingan padi membuat Yuyun ini tertarik sehingga langsung memetiknya dan langsung dibawa ke rumahnya. Di rumahnya ia langsung memasak jamur tersebut setelah dibersihkan. Yuyun ini tidak tahu kalau jamur itu beracun," ujarnya, Selasa (24/12).

Beberapa saat setelah Yuyun selesai memasak jamur, lanjut Dandim, keluarganya datang dan langsung ditawari makan bersama. Malam harinya, atau beberapa jam setelah Yuyun bersama keluarganya makan jamur, muncul gejala keracunan.

"Mereka yang merasakan gejala keracunan ini adalah Yuyun, Wiwin (42), Mudin (56), dan Wewen (58). Semuanya merasakan pusing dan muntah-muntah," katanya.

Ke empatnya, disebut Dandim langsung dibawa ke Puskesmas Pameungpeuk untuk mendapatkan perawatan intensif. Khusus untuk Mudin, ia terpaksa dirujuk ke RSUD Pameungpeuk karena kondisinya yang sangat parah.

Hingga saat ini, kata Dandim, ke empat orang warga yang mengalami gejala keracunan masih mendapatkan perawatan di Puskesmas dan RSUD Pameungpeuk.

"Mereka baru bisa pulang kalau kondisinya sudah membaik," kata Dandim.

Dengan adanya kejadian ini, Dandim mengaku akan memberikan pengetahuan tentang tanaman yang beracun kepada warga melalui anggotanya. Dengan pengetahuan tersebut, diharapkan kejadian serupa tidak kembali terjadi.

"Anggota TNI kan memiliki pengetahuan akan hal tersebut karena kita pernah belajar saat pendidikan dan dengan kejadian ini kita harus mengamalkannya kepada warga. Mungkin sebagian ada yang sudah tahu, tapi akan kita ingatkan lagi sehingga tidak ada kejadian seperti ini lagi. Biar warga tau mana tanaman beracun dari ciri-cirinya," tutupnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan Warga Tasik Keracunan Nasi Kotak
Puluhan Warga Tasik Keracunan Nasi Kotak

Berdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.

Baca Selengkapnya
Kronologi Puluhan Warga di Lumajang Diduga Keracunan Ketan Koro Usai Pengajian
Kronologi Puluhan Warga di Lumajang Diduga Keracunan Ketan Koro Usai Pengajian

Puluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.

Baca Selengkapnya
Ibu-Ibu PKK di Semarang Keracunan Usai Makan Katering, Alami Muntah Hingga Demam
Ibu-Ibu PKK di Semarang Keracunan Usai Makan Katering, Alami Muntah Hingga Demam

Polisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.

Baca Selengkapnya
Keracunan Massal di Garut dan Tasikmalaya, 2 Orang Meninggal dan Belasan Dirawat
Keracunan Massal di Garut dan Tasikmalaya, 2 Orang Meninggal dan Belasan Dirawat

Korban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.

Baca Selengkapnya
Usai Hadiri Hajatan, 109 Orang Alami Keracunan di Desa Sekarwangi Sukabumi
Usai Hadiri Hajatan, 109 Orang Alami Keracunan di Desa Sekarwangi Sukabumi

Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.

Baca Selengkapnya
Hasil Uji Lab, Ada Banyak Bakteri pada Makanan yang Sebabkan Ratusan Warga Cimahi Keracunan
Hasil Uji Lab, Ada Banyak Bakteri pada Makanan yang Sebabkan Ratusan Warga Cimahi Keracunan

Berdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.

Baca Selengkapnya
Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan
Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan

Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.

Baca Selengkapnya
Belasan Pegawai Rumah Sakit Juga Keracunan Gas Amonia Pabrik Es di Tangerang, Alami Sesak Napas dan Mata Perih
Belasan Pegawai Rumah Sakit Juga Keracunan Gas Amonia Pabrik Es di Tangerang, Alami Sesak Napas dan Mata Perih

Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.

Baca Selengkapnya
Pulang Tahlilan, Seratusan Warga Leuwisadeng Bogor Diduga Keracunan Makanan
Pulang Tahlilan, Seratusan Warga Leuwisadeng Bogor Diduga Keracunan Makanan

Sedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Keracunan Massal di Cimahi, Jumlah Korban Capai 119 Orang
5 Fakta Keracunan Massal di Cimahi, Jumlah Korban Capai 119 Orang

Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.

Baca Selengkapnya
Keracunan Massal di Tulungagung, Satu Warga Meninggal Usai Makan Nasi Berkat Hajatan
Keracunan Massal di Tulungagung, Satu Warga Meninggal Usai Makan Nasi Berkat Hajatan

Korban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.

Baca Selengkapnya
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal

Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.

Baca Selengkapnya