Satu keluarga ditemukan tewas bersimbah darah di Banda Aceh
Merdeka.com - Sepasang suami istri dan satu anak ditemukan tewas bersimbah darah dalam rumahnya di Jalan Tgk Malem Muda, Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Ketiganya diduga korban pembunuhan, satu diantaranya ada anak usia 8 tahun.
Peristiwa ini berawal ada kecurigaan dari warga yang sudah beberapa hari korban tidak keluar rumah. Biasanya korban masing-masing Tjie Sun (46), Minarni (40) dan anak laki-laki, Callietosng (8), setiap pagi terlihat keluar. Terutama Thie Sun selalu saja berangkat pagi untuk mengantarkan barang dagangannya menggunakan mobil box.
Namun sejak pagi Sabtu hingga ditemukan Senin malam (8/1), pintu rumah toko (Ruko) tersebut tetap terkunci. Sehingga menaruh curiga warga sekitar, terlebih sudah mulai tercium bau amis yang menyengat. Hingga warga melaporkan kecurigaan itu kepada Polsek Kuta Alam dan petugas pun langsung menuju lokasi kejadian pada pukul 19.30 Wib.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Proses indentifikasi ketiga mayat tersebut berlangsung hingga Selasa (9/1) dini hari pukul 04.00 Wib. Dua jenazah pertama diindentifikasi oleh tim forensik Polresta Banda Aceh istri dan anak korban. Pada pukul 03.30 Wib Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh mengangkut dua jenazah terlebih dahulu menggunakan mobil ambulance.
Berselang 30 menit kemudian, petugas feronsik berhasil melakukan olah tempat kejadian perkara dan mayat ketiga diangkut oleh PMI Banda Aceh ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh.
Saladin yang memimpin langsung melakukan evakuasi ketiga mayat itu mengaku, dugaan sementara ini aksi pembunuhan. Korban ditemukan dalam ruangan yang berbeda.
"Mayat laki-laki ditemukan dalam ruangan sebelahnya, gudang barang dagangan, sedangkan yang perempuan dan anak laki-laki ruko sebelah berdampingan yang dijadikan tempat tinggal," ucap Saladin, Selasa (9/1) dini hari pukul 04.15 Wib.
Kata Saladin, polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkapkan kasus pembunuhan ini. Korban selama ini menyewa kedua ruko tersebut dijadikan gudang barang dan tempat tinggal sudah sejak 6 tahun lalu.
Korban merupakan warga Medan, Sumatera Utara bekerja sebagai distributor makanan ringan di Banda Aceh. Saladin yang melihat langsung mayat menduga pelakunya adalah orang terdekat, karena pintu depan semua terkunci dari luar.
"Dugaan sementara orang terdekat pelakunya, kita sedang memburu pelaku," jelasnya.
Saladin belum bisa memastikan apakah ini merupakan perampokan atau murni pembunuhan. Saat ini petugas masih sedang bekerja untuk memeriksa apakah ada barang yang hilang, karena ada satu unit mobil box milik korban masih berada di garasi.
"Nanti kalau sudah tertangkap pelaku, akan terbongkar, doakan bisa cepat tertangkap," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaKepolisian belum dapat memberikan keterangan lebih pasti perihal motif dari kematian suami istri tersebut.
Baca Selengkapnya"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Kombes Pol Hengki.
Baca SelengkapnyaAKP Sukadi tak menerangkan, soal kronologisnya tewasnya pasutri tersebut.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaMeski belum dapat dipastikan penyebab jelasnya, korban dan pelaku dipastikan memiliki hubungan piutang.
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan olah TKP dan menunggu hasil autopsi keempat jenazah di RS Bhayangkara Palembang.
Baca Selengkapnya