Satu Keluarga Jatuh ke Sungai Brantas saat Naik Perahu, Sang Ibu Ditemukan Tewas
Merdeka.com - Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan satu orang anak di Jombang, tercebur ke Sungai Brantas, Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh, Jombang. Mirisnya, mereka tercebur ke sungai saat berada di atas motor di sebuah perahu penyeberangan yang ditumpanginya.
Satu keluarga itu adalah Mohamad Iswahyudi (29) dan istrinya Imroatul Azizah (28) serta anaknya M Naufal Falakhuddi (8). Korban merupakan warga Dusun Gempolpait, Desa Banjardowo Kecamatan Jombang, Jatim.
“Satu orang (suami) masih belum ditemukan dan ini masih dalam pencarian tim BPBD Jombang,” kata Kapolsek Megaluh AKP Soesilo, Sabtu (9/4) malam.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Ia menyebut, satu keluarga tersebut diketahui menumpang perahu tambang dari Plandaan ke arah Megaluh.
“Dia dari arah Plandaan, informasinya dari rumah saudaranya, mau pulang ke Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang, rumahnya sendiri,” kata Soesilo.
Saat di atas perahu tambang, motor matik dengan teknologi Idling Stop System yang ditumpangi korban dalam keadaan mati.
Namun perahu belum sampai pinggir tempat bersandar, sang anak berusia sekitar delapan tahun itu menarik tuas gas motor. Akibatnya ketiganya terjun ke dalam sungai bersama sepeda motor yang dinaiki.
Warga yang mengetahui hal tersebut berupaya melakukan pertolongan. Sang anak, berhasil diselamatkan oleh operator perahu bersama penyeberang lainnya. Sayangnya, sang ibu ditemukan meninggal sekitar 50 meter dari lokasi awal kejadian. Sementara sang ayah hingga kini belum ditemukan.
“Istrinya ditemukan dalam kondisi meninggal, jenazah sudah dibawa ke RSUD Jombang, untuk suaminya belum ketemu. Dan anaknya di rumah keluarganya di Plandaan,” ujarnya.
Hingga saat ini upaya penyisiran masih terus dilakukan. Satu tim petugas terus menyisir sepanjang aliran sungai Brantas dengan beberapa peralatan, di antaranya perahu karet.
“Kami upayakan maksimal sampai batas waktu yang ditentukan,” tandas Supervisor Pusdalops BPBD Jombang, Stevie Maria, menambahkan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Sadewo, Semarang, Kamis (29/2). Seorang balita tewas dan ibunya kritis dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaKediaman balita itu tidak jauh dari perlintasan kereta.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca Selengkapnya