Satu Lagi Petugas KPPS di Depok Meninggal Diduga Kelelahan
Merdeka.com - Satu orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Depok meninggal dunia diduga karena kelelahan. Petugas KPPS itu bernama Niman Muslim (64). Dia bertugas di TPS 15 Kelurahan Bedahan Kecamatan Sawangan Depok.
Lurah Bedahan, Dadih Rusmiadi mengatakan kabar duka itu benar adanya. Diduga korban kelelahan hingga akhirnya meninggal dunia. "Iya saya baru dapat kabar katanya sakit, terus kelelahan juga," kata Dadih, Kamis (25/4).
Keluarga korban tinggal di Jalan Rivaria RT 04/RW 01, Bedahan Sawangan Depok. Dia berencana akan mengunjungi keluarga korban. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Niman sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit. "Saya akan ke rumah keluarga," tukasnya.
-
Bagaimana petugas pemilu di Sleman meninggal? Di Kabupaten Sleman, seorang petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) dilaporkan meninggal dunia sehari setelah mengamankan pemungutan suara Pemilu 2024. Petugas linmas itu bernama Sukidi, bertugas di TPS 1 Bulus Kidul, Candibinangun, Pakem, Sleman.
-
Kenapa petugas pemilu di Klaten meninggal? Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia sempat mengeluh sakit. Walau begitu pada hari pemungutan suara, Dewi berada dalam kondisi fit. 'Tapi kan KPPS banyak kerjaannya. Mungkin capek. Beliau punya Riwayat penyakit gula,' kata Retno dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/2).
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
-
Dimana petugas pemilu di Jateng meninggal? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
-
Siapa anggota KPPS? Jumlah anggota KPPS terdiri dari empat orang, yang terdiri dari satu orang ketua dan tiga anggota.
-
Apa yang terjadi pada ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Beberapa petugas yang terlibat pesta akbar demokrasi pun sempat dikabarkan sakit dan dirawat ke rumah sakit. Bahkan ada yang sampai menderita stroke. Banyaknya petugas yang sakit membuat Pemerintah Kota Depok turun tangan dengan menerjunkan petugas kesehatan di tiap kecamatan untuk mengecek kesehatan petugas saat penghitungan.
Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta mengatakan tugas KPPS pada pemilu kali ini memang berat. Karena banyaknya jumlah pemilih kurang lebih 300 orang per TPS serta banyaknya surat suara, dan aturan-aturan. KPU sudah memperhitungkan jumlah personel yang ada di setiap TPS agar tidak hanya mengandalkan 1 orang saja.
"Kalau kelelahan ya wajar karena banyak sekali tugas yang dilakukan KPPS sejak hari sebelum Pemilu dilakukan. Tanggung jawabnya juga besar karena semua harus sesuai dengan prosedur yang ada dan harus meminimalisir adanya kesalahan yang membuat masyarakat tidak percaya," katanya.
Bagi orang-orang yang tidak biasa bekerja terus menerus dalam waktu panjang, hal ini sangat melelahkan. Pemilu di beberapa negara besar seperti Indonesia, sekarang ini sudah menggunakan sistem komputer. Karena pekerjaan manual seperti pemilu kita ini memang akan sangat membutuhkan banyak tenaga.
"Seyogyanya kita sendiri memang memiliki alarm diri jika sudah merasa sangat lelah dan harus istirahat, sehingga pembagian tugas atau kerja sama dalam tim TPS pun seharusnya diatur. Sehingga bisa bergantian beristirahat dan sebagainya," ungkapnya.
Dari proses penghitungan, banyak yang bekerja sampai larut malam bahkan sampai pagi. Seharusnya kondisi tersebut diimbangi dengan asupan suplemen yang baik sehingga energi yang dikeluarkan seimbang dengan asupan yang masuk.
"Banyak TPS yang baru selesai penghitungan di tengah malam. Nah tadi, apakah selama kegiatan mereka siap disediakan makan dengan baik, minum air putih, cemilan dll sampai akhir penghitungan? Sehingga sangat mungkin kemudian kelelahan, masuk angin atau paling parah ya terkena serangan jantung," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban awalnya menjalankan tugas seperti biasa. Namun, tanda-tanda kelelahan mulai terlihat saat ia tampak mengantuk dan lemas di lokasi TPS.
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaKeduanya meninggal usai melakukan serangkaian proses persiapan pencoblosan.
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca SelengkapnyaMeski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaSeorang petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten meninggal dunia setelah pingsan saat penghitungan suara di TPS, Rabu (14/2) malam.
Baca SelengkapnyaDua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban mengeluhkan sakit saat berada di TPS 02, Rabu (27/11) pagi. Lalu dia dibawa ke RSUD Prabumulih dan dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSatu petugas KPPS bernama Muh Fahriansyah (26) meninggal dunia usai 3 hari dirawat di RS.
Baca SelengkapnyaSeorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS berinisial AB (47) bertugas di TPS 116, Penjaringan, Jakarta utara.
Baca Selengkapnya