Satu Lagi Tersangka Kasus Investasi Bodong PT Hason Bertambah, Total 13 Orang

Merdeka.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menetapkan satu tersangka baru dalam kasus dugaan investasi bodong PT Hanson International Tbk dan Koperasi Hanson Mitra Mandiri. Total hingga kini menjadi 13 orang tersangka.

"Satu tersangka itu atas nama Titin, perempuan, staf bidang keuangan pada perusahaan tersebut," kata Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/5).

Katanya, dalam kasus ini memiliki profesi masing-masing. Di mana RD sebagai komisaris utama, AT, BC dan RA sebagai direktur, RS dan RI sebagai bendahara perusahaan dan koperasi, JI sebagai sekretaris koperasi, sebagai pengawas koperasi serta JE dan AD sebagai marketing.

"Peran masing-masing tersangka masih didalami oleh penyidik," kata Ahmad.

Seperti diberitakan, kasus ini berawal dari laporan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman terhadap PT Hanson Internasional Tbk ke Bareskrim Polri. Di mana PT Hanson diduga menghimpun dana masyarakat tanpa izin pemerintah sejak 2016.

Menurut Boyamin, perusahaan itu telah mengumpulkan Rp 2,4 triliun hingga pertengahan 2019. Uang diduga untuk membeli lahan di daerah Maja, Parung, dan Lebak.

Dalam kasus ini, polisi telah menyita barang bukti berupa satu hotel di Yogyakarta, beberapa dokumen tanah seluas 500 hektare yang berada di lokasi Tangerang, Lebak, Bogor, dan Purwakarta.

Para tersangka dikenakan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 atau Pasal 56 KUHP dan Pasal 3 dan atau Pasal 4 dan atau Pasal 5 dan atau Pasal 6 jo Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).