Satu Orang Meninggal Dunia Saat 'Perang Sarung' di Bogor
Merdeka.com - Pandemi Virus Corona (Covid-19), tidak menyurutkan naluri 'tempur' remaja di Kota Bogor. Terlebih saat ini sedang Ramadan. Pada Rabu (29/4) pukul 03.00 WIB, tawuran pecah hingga menewaskan remaja 15 tahun.
Tawuran tersebut terjadi di wilayah Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, saat sebagian warga Kota Hujan sedang melakukan santap sahur.
"Kejadiannya tadi di Tegallega. Ada dua korban. Satu meninggal dunia dan satu luka sudah sudah dilarikan ke rumah sakit (PMI)," kata Kapolresta Bogor Kota, Komisaris Besar Hendri Fiuser.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
-
Apa kata DPR soal tawuran pelajar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
Hendri menjelaskan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi usai tawuran tersebut. Sebab sebelum tawuran, para remaja ini sempat membuat janji lewat media sosial.
"Anggota masih melakukan pengejaran. Informasinya mereka janjian dulu lewat medsos sebelum tawuran. Melihat usia mereka rata-rata 16 tahun, bisa dikategorikan pelajar," ungkap Hendri.
Untuk mencegah hal serupa, Polresta Bogor Kota akan meningkatkan patroli, meski saat ini mereka tengah bertugas dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kami akan tingkatkan lagi patroli. Khususnya di kawasan Bogor Tengah. Ini kejadiannya jelang sahur kan. Patroli kita tingkatkan di wilayah yang berpotensi tawuran pelajar," tegasnya.
Informasi yang dihimpun, awalnya para remaja ini melakukan 'perang' sarung dini hari tadi. Namun, dikabarkan ada salah satu remaja membawa senjata tajam jenis celurit, hingga jatuhnya korban jiwa tidak terelakkan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPemuda yang tewas dibacok di Mampang ternyata pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus kematian remaja yang sempat dilaporkan sebagai korban begal di Kota Bekasi. Dia ternyata tewas akibat tawuran.
Baca SelengkapnyaEmpat orang ditangkap usai tim Opsnal Reskrim Polsek Tangerang melakukan pemeriksaan lokasi dan serangkaian penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan lima orang remaja yang terlibat dalam tawuran sarung.
Baca Selengkapnya"Pelaku B kami tangkap di wilayah Cileungsi tanpa perlawanan. Masih ada 4 tersangka lain yang masih kita kejar,"
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan itu bermula ketika kelompok para pelaku dan korban sepakat untuk melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca Selengkapnya