Satu pelaku penganiayaan Moger di Malang masih buron
Merdeka.com - Satu orang pelaku pengeroyokan menewaskan Nasehon Leplepen atau Moger (22), mahasiwa PTS Kota Malang asal Ambon, kini masih berstatus buronan. Pelaku berinisial D itu tengah diburu polisi.
Sementara tiga pelaku lainnya, yakni PPR alias Paul (25), AU alias Anjes (19), dan JW alias Erick (21) ditangkap dari kontrakan mereka. Ketiganya masing-masing telah menganiaya Moger hingga tewas.
"PPR berperan memeluk korban dan membantingnya, kalau AU memukul dengan batu, dan JW yang membacok korban. Sementara D hingga kini masih buron," kata Kasat Reskrim Polresta Malang, AKP Tatang Prajitno Panjaitan, di Mapolres Malang, Selasa (12/4).
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Mengapa mahasiswa KKN sedih berpisah? Kita disambut oleh warga dengan sangat hangat dan dilepas dengan kesedihan yang sampai sekarang masih terasa. Begitu tulusnya warga dan juga mama papa piara ikut mengantar kami sampai ke dermaga dan pelabuhan.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Dimana pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya.
Tatang mengaku telah mengontak kepolisian di Sumba, kampung halaman D, kampus tempatnya kuliah, serta keluarganya. Namun, hingga kini belum diperoleh kabar perkembangan.
Pada Sabtu (19/3), sekitar pukul 12.00 WIB, terjadi bentrok dua kubu mahasiswa di Kampus Universitas Wisnuwardhana, Kota Malang. Tawuran terjadi saat acara pelantikan kepengurusan komunitas kedaerahan di aula kampus itu. Korban adalah salah satu undangan di antara ratusan peserta yang hadir.
Keributan terjadi bermula dari kehadiran mahasiswa asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ingin bergabung. Namun mereka diusir karena dianggap tidak sopan, selain terjadi kesalahpahaman dengan keberadaan senjata dibawa.
"Saat pengusiran, terjadi pemukulan yang menyebabkan pingsan," ucap Tatang.
Akibat kejadian itu, teman-teman korban pemukulan membalas. Puluhan teman korban mendatangi acara saat mabuk, hingga terjadi aksi kejar-kejaran.
Akibat kejadian itu, Moger tewas setelah dikeroyok oleh ketiga tersangka. Korban yang terpisah dari teman-temannya menjadi sasaran pengeroyokan hingga terkena senjata tajam.
"Korban ketinggalan dari teman-temannya, dia sendirian," lanjut Tatang.
Kini ketiga pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatan. Ketiganya dijerat pasal 170 ayat 3 KUHPidana tentang pengeroyokan hingga menimbulkan kematian. Akibat perbuatannya, pelaku diancam hukuman 12 tahun penjara.
Akibat kejadian itu, mahasiswa Sumba tinggal di Kota Malang sempat dipulangkan sementara buat menenangkan suasana. Saat itu dikhawatirkan terjadi aksi pembalasan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga mengaku sudah melaporkan kasus ini ke polisi sejak pertengahan Juni 2024 tapi belum ada perkembangan signifikan.
Baca SelengkapnyaIstri korban, Maidar berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.
Baca SelengkapnyaTabrak Mobil Boks, Begal di Gunungputri Bogor Tewas
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui apakah ada unsur perencanaan dalam kasus ini atau tidak.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi awal, penculikan dan penganiayaan itu bermotif dendam dan persoalan hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial I (23) tewas setelah dibacok sejumlah pria di Jalan Kartini 2, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Kamis (22/2) pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan korban penganiayaan itu terjadi lantaran dirinya menolak untuk bergabung ke dalam geng alumni MAN I Medan tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka tak terima diusir korban dalam pertemuan tertutup di salah satu rumah warga.
Baca Selengkapnya