Satu Penambang di Ambon Tewas Tertimbun Pasir & Batu saat Gempa M 6,8
Merdeka.com - Seorang penambang tertimbun pasir dan batu saat gempa berkekuatan M 6,8 mengguncang Ambon sekira pukul 08.46 Wit. Peristiwa itu terjadi di kawasan Negeri Lama, Kecamatan Baguala (Kota Ambon).
"Saat ini dilakukan evakuasi oleh aparat kepolisian, tim Tagana dan unsur lainnya yang melakukan penggalian menggunakan alat berat," kata Kapolsek Baguala, AKP Tomy Siahayadi Ambon, Kamis (26/9).
Menurut dia, seperti diberitakan Antara, akibat dari gempa bumi tersebut belum diketahui kerugian materi yang terjadi, namun ada satu warga yang terkubur bersama mobilnya akibat terjatuh di dalam kolam.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Kenapa situs pemakaman ini perlu digali segera? Sayangnya, kondisi sebagian besar area pemakaman tersebut berarti penggalian mendesak diperlukan untuk membantu menyelamatkan dan melestarikan situs.
-
Kenapa para arkeolog percaya kerangka itu meninggal karena gempa bumi? Namun, bukti konkret yang mendukung teori ini belum ditemukan sejak penggalian dimulai pada akhir tahun 1980-an.Mehmet Işıklı, yang memimpin tim arkeolog dalam penggalian ini dan merupakan seorang profesor di Departemen Arkeologi Universitas Atatürk, menyatakan bahwa penemuan kerangka ini memberikan bukti yang sangat penting mendukung teori gempa bumi.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Kapan korban tumbal dimakamkan? "Persembahan 176" ditemukan di sayap barat sebuah kuil yang didedikasikan untuk Huitzilopochtli, dewa perang dan matahari suku Aztec pada abad ke-15 Masehi.
"Korban bermarga Frans ini terlempar ke dalam kolam dan longsor pasir serta batu menimbunnya bersama mobil yang diparkir dekat tebing sehingga diduga telah meninggal dunia," kata Kapolsek.
Korban diduga telah meninggal dunia sebab sudah terkubur sejak pukul 08.46 Wit dan sampai saat ini masih dilakukan penggalian.
Selain itu, satu dosen Institut Agama Islam Negeri Ambon bernama Narti Rato juga meninggal dunia akibat tertimbun bangunan rektorat yang rubuh saat terjadi gempa bumi.
"Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dan Sekretaris Kota, A.G Latuheru juga berada di lokasi kejadian untuk melihat langsung upaya evakuasi korban di Negeri Lama," jelas Kapolsek.
Sementara Kapolsek Teluk Ambon, Ipda Yazie mengatakan belum ada laporan resmi terkait seorang mahasiswi Fakultas Kehutanan Unpatti Ambon yang tewas tertimbun bangunan runtuh saat terjadi gempa.
"Aktivitas perkuliahan sekarang terhenti dan anggota kami masih berada di lapangan tetapi sejauh ini belum ada laporan resmi mahasiswa yang meninggal dunia," kata Kapolsek.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Banjar Dinas Badeg Dukuh, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (13/12) pagi.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca Selengkapnyabatu gunung berdiameter sekitar satu meter jatuh menimpa beko, membuat korban meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab ketujuh mayat itu ditemukan tewas mengambang di kali.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca SelengkapnyaSatu orang dilaporkan meninggal dunia pascagempa magnitudo 6,6 di Barat Laut Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) pada pukul 11.48 WIT, Rabu (22/11).
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada tanda kekerasan di tubuh jenazah tersebut.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca Selengkapnya"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando
Baca Selengkapnya