Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satu Per Satu Wilayah Lepas dari Kabupaten Bogor

Satu Per Satu Wilayah Lepas dari Kabupaten Bogor Jembatan Cibarusah. ©2018 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang membahas proses pembentukan Calon Persiapan Daerah Otonomi Baru (CPDOB) Kabupaten Bogor Timur bersama DPRD Provinsi Jawa Barat.

Terakhir kali, pemekaran Kabupaten Bogor Timur digaungkan pada 2019 lalu dalam Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Bogor, yang sepakat bersama Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan pemekaran Bogor Timur.

Ketidakmerataan pembangunan, menjadi pemicu utama masyarakat di tujuh kecamatan anggota CPDOB Kabupaten Bogor, ingin merdeka dari induknya, Kabupaten Bogor. Dengan memisahkan diri, mereka menilai mampu lebih maju.

Orang lain juga bertanya?

Ketua DPP Presidium Bogor Timur, Nafizul Alhafiz Rana menjelaskan, selain ketidakmerataan pembangunan, layanan publik masyarakat di sana pun terlalu jauh jika harus ke Cibinong sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bogor.

"Kan hasil kajiannya ibu kota nanti ada di Jonggol. Selama ini kan masyarakat yang jauh-jauh seperti dari Sukamakmur, Tanjungsari, Cariu itu enggak perlu jauh-jauh ke Cibinong kalau cuma urus KTP, SIM dan lainnya. Kejauhan," kata Alhafiz, Senin (29/3).

Kabupaten Bogor Timur akan terdiri dari 7 kecamatan, yakni Gunungputri, Klapanunggal, Cileungsi, Cariu, Jonggol, Sukamakmur dan Tanjungsari. Dari 7 kecamatan itu di dalamnya terdapat 75 desa yang telah menyatakan diri ‘merdeka’ dari Bumi Tegar Beriman.

Selain masalah pelayanan yang terlalu jauh, juga ada kesenjangan antara satu kecamatan dengan yang lainnya. Seperti Kecamatan Gunungputri yang menduduki ranking teratas dalam hal IPM dengan rasio 80,35, yang tercatat pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor tahun 2016 lalu atau saat pemekaran Bogor Timur mulai digaungkan.

Jumlah IPM itu juga melampaui Cibinong dengan rasio 78,51 di posisi kedua, yang notebene akan menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kabupaten Bogor.

Indeks Daya Beli di Gunungputri pun tertinggi di antara 40 kecamatan di Kabupaten Bogor dengan rasio 85,15. Dengan dasar itulah, masyarakat dari 75 desa di 7 kecamatan itu percaya diri mampu hidup lebih baik jika memisahkan diri.

"Kabupaten Bogor ini terlalu luas. Kami ingin memisahkan diri karena pemerintah daerah tidak mampu memberikan aksesibilitas dan infrastruktur yang memadai kepada kami warga di 7 kecamatan ini," kata Alhafiz.

Masyarakat Bogor Timur tidak salah untuk gerah dan ingin pisah dari Kabupaten Bogor. Mereka boleh berbangga memiliki Gunungputri yang punya torehan baik dalam hal IPM. Namun, kecamatan lainnya, seperti Sukamakmur jadi juru kunci alias paling buncit dari 40 kecamatan dilihat dari IPM dengan rasio 51,51.

Parahnya, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di kecamatan itu paling buruk diantara yang kecamatan lain di Bumi Tegar Beriman. Hanya menyentuh 4,12 tahun atau tidak lulus Sekolah Dasar (SD).

Sementara Bupati Bogor, Ade Yasin mengaku tugas Pemkab Bogor sudah selesai dengan menyampaikan persetujuan bersama dengan DPRD Kabupaten Bogor ke Pemprov Jabar pada 2019 lalu.

"Tugas Pemkab Bogor dengan DPRD sudah selesai. Sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan diteruskan ke pemerintah pusat," kata Ade Yasin.

Meski begitu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Bogor akan terus mengawal pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor Timur, agar ada percepatan pada tataran Pemprov Jabar dan Kementerian Dalam Negeri.

"Kabupaten Bogor cukup luas dengan 40 kecamatan. Wajar kalau dipisah. Untuk Bogor Timur cukup kita kawal supaya ada percepatan. Tapi kami tidak bisa pastikan prosesnya berapa lama. Yang jelas administrasinya sudah selesai," katanya.

Berikut ini data & fakta 7 kecamatan bakal Calon DOB Kabupaten Bogor Timur

GunungputriIPM : 80,35AHH : 76,60 tahunHLS : 13,05 tahunRLS : 10,11 tahun

KlapanunggalIPM : 68,96AHH : 72,12 tahunHLS : 11,77 tahunRLS : 7,05 tahun

CileungsiIPM : 73,31AHH : 73,66 tahunHLS : 12,26 tahunRLS : 9,31

JonggolIPM : 64,94AHH : 70,99 tahunHLS : 11,25 tahunRLS : 7,10 tahun

TanjungsariIPM : 56,39AHH : 68,01 tahunHLS : 10,11 tahunRLS : 5,34 tahun

CariuIPM : 58,94AHH : 70,24 tahunHLS : 11,38 tahunRLS : 5,56 tahun

SukamakmurIPM : 51,51AHH : 61,92 tahunHLS : 9,52 tahun

Keterangan:– IPM : Indeks Pembangunan Manusia– AHH : Angka Harapan Hidup– HLS : Harapan Lama Sekolah– RLS : Rata-rata Lama Sekolah

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapolri Tunjuk Dua Kapolda untuk Pembentukan DOB
Kapolri Tunjuk Dua Kapolda untuk Pembentukan DOB

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menunjuk dua Kapolda untuk Daerah Otonom Baru atau DOB, yakni Papua Tengah dan Papua Barat Daya.

Baca Selengkapnya
Eriko Sotarduga Ungkap Alasan PDIP Belum Umumkan Calon Kepala Daerah Jakarta, Jabar, dan Jatim
Eriko Sotarduga Ungkap Alasan PDIP Belum Umumkan Calon Kepala Daerah Jakarta, Jabar, dan Jatim

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya untuk stand by di DPP dan membahas perkembangan politik yang ada.

Baca Selengkapnya
300 Daerah Otonomi Baru Diusulkan, Jokowi Tegaskan Tidak Ada Pemekaran
300 Daerah Otonomi Baru Diusulkan, Jokowi Tegaskan Tidak Ada Pemekaran

300 Daerah Otonomi Baru Diusulkan, Jokowi Tegaskan Tidak Ada Pemekaran

Baca Selengkapnya
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN

Kawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.

Baca Selengkapnya
Ibu Kota Pindah, Pemerintah Bakal Bentuk Dewan Kawasan untuk Penataan Jakarta dan Sekitarnya
Ibu Kota Pindah, Pemerintah Bakal Bentuk Dewan Kawasan untuk Penataan Jakarta dan Sekitarnya

Dewan Kawasan yang dipimpin wakil presiden akan menyinkronkan pembangunan Jakarta dengan wilayah sekitar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Kocak Pidato Komeng, Suara Mendadak Berubah Bak Presenter Berita
VIDEO: Momen Kocak Pidato Komeng, Suara Mendadak Berubah Bak Presenter Berita

Pada saat pembacaan, suara asli Komeng mendadak berubah menjadi seperti pembawa acara berita televisi.

Baca Selengkapnya
Kunker ke Papua Tengah, Wamendagri Ribka Bicara Pembangunan Manajemen Pemerintahan di 4 DOB
Kunker ke Papua Tengah, Wamendagri Ribka Bicara Pembangunan Manajemen Pemerintahan di 4 DOB

Dari keempat DOB, menurut Ribka, Papua Tengah merupakan yang paling aktif dalam membuat Pergub dan peraturan lainnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sudah Terima Kandidat Pengganti Ridwan Kamil Jadi Pj Gubernur Jabar
Jokowi Sudah Terima Kandidat Pengganti Ridwan Kamil Jadi Pj Gubernur Jabar

Menurut Jokowi, proses penggantian atau pergantian kepemimpinan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih terhitung lama.

Baca Selengkapnya
Dilirik PDIP untuk Diusung pada Pigub Jabar, Ini Respons Bey Machmudin
Dilirik PDIP untuk Diusung pada Pigub Jabar, Ini Respons Bey Machmudin

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin masuk dalam figur yang dipertimbangkan PDIP untuk didukung pada Pilgub Jabar.

Baca Selengkapnya
Menteri Hadi Tjahjanto Dorong Pekalongan Jadi Kabupaten dan Kota Lengkap
Menteri Hadi Tjahjanto Dorong Pekalongan Jadi Kabupaten dan Kota Lengkap

Hadi menargetkan ada 100 kabupaten/kota Lengkap pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
2 Jenderal Jadi Kapolda di Daerah Otonomi Baru Papua tetapi Belum Punya Markas, Ini Penjelasan Polri
2 Jenderal Jadi Kapolda di Daerah Otonomi Baru Papua tetapi Belum Punya Markas, Ini Penjelasan Polri

Dua Kapolda tersebut yakni Brigjen Pol Alfred Papare sebagai Kapolda Papua Tengah, dan Brigjen Pol Gatot Haribowo sebagai Kapolda Papua Barat Daya.

Baca Selengkapnya
Turunkan Rekomendasi, PDIP Cermati 5 Wilayah untuk Dulang Suara di Pilkada Serentak 2024
Turunkan Rekomendasi, PDIP Cermati 5 Wilayah untuk Dulang Suara di Pilkada Serentak 2024

PDIP sudah mengeluarkan sejumlah rekomendasi bahkan pelatihan-pelatihan terhadap figur-figur yang akan dimajukan di Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya