Satu rumah ambruk di Kediri, 5 terancam longsor
Merdeka.com - Akibat tergerus arus deras Sungai Bruni di Desa Tambi Bendo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, satu bangunan rumah ambruk dan lima lainnya terancam longsor, Senin (23/2).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut tetapi kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Bangunan yang ambruk tersebut tersebut milik Zaenal. Menurut Kartini, orang tua Zaenal bangunan rumah anaknya tiba-tiba ambruk akibat pondasinya tergerus arus sungai.
"Beruntung saat kejadian anak saya sudah berangkat kerja. Bangunan rumah terperosok ke sungai termasuk perabotan yang ada di dalamnya," jelas Kartini.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang tinggal di rumah nyaris roboh? Sang pemilik, Abun (63), tak bisa berbuat banyak lantaran hidup di bawah garis kemiskinan.
-
Siapa yang terdampak dari broken home? Dampak dari broken home dapat terasa pada anggota keluarga, terutama anak-anak.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
Masih kata Kartini, sedikitnya ada lima bangunan rumah di bibir sungai Bruni yang kini terancam bernasib sama dengan rumah anaknya. Sebab, pondasi dari bangunan rumah-rumah itu kini mulai longsor ke sungai.
"Selain itu lokasi tersebut merupakan belokan dari aliran sungai sebelum menuju ke sungai brantas sehingga tekanan arusnya lebih deras," tambahnya.
Lima rumah yang terancam antara lain yang sudah sangat mengkhawatirkan antara lain milik, Muklis, Purwati, Katimah, Rindan, Lastri. Bahkan di antara mereka sudah ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya karena ketakutan.
Untuk diketahui, sungai Bruni mengalir dari lereng Gunung Wilis menuju sungai Brantas. Seminggu lalu, sungai Bruni banjir dan menyebabkan sejumlah titik tanggul sungai jebol dan runtuh.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Selengkapnya