Satu Siswa Setukpa Polri Dirawat di RS Polri Dinyatakan Sembuh dari Covid-19
Merdeka.com - Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Pol Musyafak mengatakan bahwa satu siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 49 Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) yang dirawat di RS karena terpapar Covid-19 akhirnya dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
"Betul, satu orang," kata Brigjen Musyafak, di Jakarta, Kamis (9/4). Dikutip Antara.
Siswa ini merupakan satu dari sembilan siswa Setukpa yang dirawat di RS Polri Said Sukanto, Jakarta dan RS Bhayangkara Brimob, Depok, Jawa Barat.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa penyakit yang diderita siswi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Di mana kasus DBD di Jakarta dirawat? Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tercatat di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Setidaknya, ada 14 orang pasien yang masih dirawat karena DBD di RSUD Taman Sari.
Sementara Musyafak mengatakan kondisi kesehatan delapan siswa lainnya saat ini stabil. Delapan orang tersebut masih berada di RS untuk dirawat dan diisolasi.
"Stabil, sudah membaik," katanya.
Sembilan siswa Setukpa itu dirawat di Jakarta dan Depok karena awalnya mengeluh demam. Di RS, sembilan siswa itu telah menjalani tes kesehatan termasuk pengambilan foto rontgen. Hasil tes kesehatan menunjukkan satu siswa dinyatakan positif demam berdarah dan perlu penanganan lebih lanjut.
Sembilan siswa tersebut termasuk ke dalam 300 siswa Setukpa yang mendapat hasil positif dalam rapid test COVID-19. Sementara sisanya yang tidak memiliki keluhan sakit, saat ini masih diisolasi selama 14 hari di Kompleks Setukpa Lemdiklat Polri, Sukabumi, Jawa Barat.
Musyafak menambahkan, para siswa ini belum dapat dipastikan terinfeksi COVID-19. Namun demikian, prosedur isolasi tetap harus diberlakukan seperti layaknya yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
"Sampai saat ini (para siswa yang diisolasi di Setukpa) masih stabil, setiap hari ditangani. Di isolasi di tempat yang berjauhan atau dalam ruangan sendiri-sendiri sehingga tidak seperti proses belajar mengajar yang kumpul-kumpul," katanya.
Setiap hari mereka berolah raga ringan dan diberikan suntikan vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh para siswa tersebut. Gizi mereka pun diperhatikan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaSMK Prapanca 2 Surabaya digembok oleh mantan Kepala Sekolah dengan pihak yayasan.
Baca SelengkapnyaPembukaan kembali sekolah SMK Prapanca 2 menciptakan momen haru. Salah seorang pelajar SMK sampai berani memeluk erat Kombes Pasma Royce.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, ada tujuh siswa luka berat yang kini dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) Depok.
Baca SelengkapnyaRifki Apriansyah diganjar Adhi Makayasa Bintara Polri di momen kelulusannya sebagai siswa.
Baca SelengkapnyaUsai api padam dan proses pendinginan selesai, operasional di RS tersebut kembali normal. Aliran listrik sempat padam selama 1,5 jam semalam.
Baca SelengkapnyaGudang itu rencananya akan dipindah jauh dari pemukiman seusai insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Satrio Mukti, Casis yang lawan begal dan bisa bertemu dengan Kapolri.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Casis Bintara Polri korban begal dipeluk hangat oleh perwira polisi.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaPolisi telah selesai melakukan olah TKP sehingga siswa sudah bisa belajar kembali di sekolah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat mahasiswa baru Sekolah Vokasi Undip mengikuti kegiatan pengenalan di kampus.
Baca Selengkapnya