Satu tersangka penyerangan Polda Sumut pernah bertempur di Suriah
Merdeka.com - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan tersangka penyerangan markas Polda Sumatera Utara, Syawaluddin Pakpahan (43) pernah bertempur bersama ISIS di Suriah. Syawaluddin berangkat ke Suriah beberapa tahun lalu.
"SP itu sudah terpantau oleh kita. Dia pernah bertempur di Suriah beberapa tahun lalu," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/6).
Hal itu diketahui saat melakukan penggeledahan di rumahnya. Dari hasil penggeledahan, ditemukan bendera ISIS terpasang di dinding rumah dan sejumlah buku-buku.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang membocorkan data orang Indonesia? Dalam tangkapan layarnya, akun X bernama @Fusion Intelligence Center @S memberitahukan bahwa data pribadi masyarakat Indonesia telah dibocorkan oleh sebuah channel Telegram di China.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Mengapa Pemprov Kaltim menghimpun informasi untuk isu strategis? Kemudian Sekda menjelaskan bahwa Pemprov menghimpun informasi dari berbagai sumber untuk menentukan isu-isu strategis yang perlu diperhatikan salah satunya transformasi sosial, ekonomi dan tata kelola.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Dimana markas besar Polri? Kemudian, Kepala Kepolisian Negara kala itu Komisaris Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo bikin kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang.
"Di rumah salah satu pelaku inisial SP ada memang gambar bendera ISIS di dinding dan di buku-buku," kata Setyo.
Kendati demikian, pihakya mengaku belum mengetahui kelompok yang tergabung bersama Syawaluddin saat bertempur. Temuan ini akan menjadi informasi bagi Polri untuk mengetahui memetakan jaringan-jaringan teror yang ada di Indonesia.
"Ini yang menjadi poin penting untuk kita mengetahui jaringan-jaringannya," tutup Setyo.
Sebelumnya, Polisi sudah menetapkan empat orang tersangka penyerangan Polda Sumatera Utara, Minggu (25/6). Empat orang itu adalah Syawaluddin Pakpahan (43), Bobby (17), Firmansyah Putra Yudi dan sedangkan satu Ardhial Ramadhana (34). Ardhial tewas dengan luka tembak di dada, sedangkan Syawaluddin masih dirawat di rumah sakit setelah mendapat hadiah timah panas anggota Brimob.
Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divhumas Polri Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, dari hasil penyelidikan, satu orang tersangka yaitu Syawaluddin pernah melakukan perjalanan ke luar negeri yaitu Suriah dan menjadi bagian dari ISIS pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi.
"Pasti terkooptasi oleh Bahrun Naim maupun ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Apakah yang bersangkutan ke Suriah ini mengikuti salah satu faksi (pecahan) atau berjuang dengan salah satu faksi yang mana sedang dilakukan pendalaman kepada saudara SP, karena saudara SP masih hidup ya dan berangsur-angsur membaik," kata Pudjo di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/6).
Syawaluddin hijrah ke Suriah dengan dalih memperjuangkan ideologi yang dipegangnya. Kelompok Syawaluddin diketahui terpisah dari jaringan pelaku teror lain di Indonesia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaPria berperawakan tinggi, berambut ikal panjang dan berjenggot itu diketahui warga pendatang dari Sulawesi.
Baca Selengkapnya