Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satu Tersangka Senpi & Rencana Pembunuhan Tokoh Sopir Paruh Waktu Kivlan Zen

Satu Tersangka Senpi & Rencana Pembunuhan Tokoh Sopir Paruh Waktu Kivlan Zen Kivlan Zen Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Makar. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Mantan Kepala Staf Kostrad ABRI, Kivlan Zen, kembali ditetapkan sebagai tersangka. Kali terkait kepemilikan senjata api.

Kuasa Hukum Kivlan Zen, Djuju Purwantoro, menjelaskan, Kivlan menjadi tersangka setelah dikaitkan dengan kasus enam orang tersangka kepemilikan senjata api saat demo 22 Mei dan rencana pembunuhan sejumlah tokoh. Di mana salah satu tersangka bernama Armi ternyata sopir paruh waktu Kivlan.

"Dalam hal ini ada seseorang yang bernama Armi, salah satu tersangka kepemilikan senjata api tidak sah. Armi ini baru saja ikut bekerja paruh waktu Pak Kivlan zen itu baru sekitar 3 bulanan," katanya usai mendampingi pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Kamis (30/5) dini hari.

"Oleh sebab itu status Pak Kivlan dinyatakan tersangka walaupun tidak secara langsung memiliki atau menguasai senjata api," jelasnya.

Menurut Djuju, Kivlan tak selalu disopiri Armi. Hanya di waktu-waktu tertentu karena pada dasarnya Kivlan lebih senang menyetir seorang diri. Di luar itu, Kivlan mengaku Armi memiliki kegiatan sebagai koordinator satpam karena memiliki perusahaan sekuriti dan bukan orang partai.

"Dia punya perusahaan sekuriti. Kan ada perusahaan supplier sekuriti. Nah setahu Pak Kivlan juga ada kegiatannya koordinator satpam. Pak Kivlan pernah sarankan kalau miliki senjata api harus sesuai prosedur," jelasnya.

Dia menambahkan, perkenalan Kivlan dan Armi dari teman. Sedangkan pada tersangka lainnya, Kivlan dikenalkan oleh Armi tapi tidak terlalu kenal dan dekat.

"Pak Kivlan tahu, maksudnya tahu tapi tidak kenal dekat," tegasnya.

Sebelumnya, Polisi sudah menangkap keenam orang yang berupaya membunuh sejumlah tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei. Mereka berinisial TJ, HK, AF, AZ, IF dan AD. Mereka diduga merupakan jaringan pembunuh bayaran.

Kelompok ini akan menggunakan senjata api ilegal itu untuk membunuh tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei. Mereka pun telah melakukan survei serta mengambil foto empat tokoh yang dijadikan target penembakan.

"Betul (jadi target pembunuhan). Pak Wiranto (Menko Polhukam), Pak Luhut (Menko Kemaritiman), yang ketiga Kepala BIN (Budi Gunawan), keempat Pak Gories Mere," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa 28 Mei 2019.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Natalius Pigai Satu-satunya Calon Menteri Prabowo yang Nyopir Mobil Sendiri ke Hambalang
Natalius Pigai Satu-satunya Calon Menteri Prabowo yang Nyopir Mobil Sendiri ke Hambalang

Hal itu terlihat saat Pigai keluar dari gerbang Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10).

Baca Selengkapnya
Berkaos Oblong dan Celana Pendek, Intip Gaya Santuy Jenderal Bintang 2 di Akhir Pekan Kendarai Jeep
Berkaos Oblong dan Celana Pendek, Intip Gaya Santuy Jenderal Bintang 2 di Akhir Pekan Kendarai Jeep

Selayaknya warga sipil biasa, seorang jenderal bintang dua Polri ini nampak tampil sederhana.

Baca Selengkapnya