Satuan Tugas di Tembagapura Siap Adang Kelompok Kriminal Bersenjata
Merdeka.com - Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw memastikan satuan tugas di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua siap mengadang kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang ingin masuk ke areal PT Freeport Indonesia.
Kapolda dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab bahkan telah melihat langsung kesiapan satuan tugas di Tembagapura.
Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih dalam arahannya meminta satuan tugas selalu waspada, tetap bersinergi untuk menghadapi KKB.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kapan teror suara ketukan terjadi? Pada awal video, terlihat sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan suasana teras rumah warga. Waktu di kamera CCTV menunjukkan angka 03.08 WIB dan tak ada seorang pun di luar.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Kami akan adang mereka (KKB). Semua akses ke Tembagapura sudah kami tutup," kata Paulus usai bertemu satuan tugas di Tembagapura, Sabtu (7/3).
Dia mengungkapkan, teror yang dilakukan KKB membuat takut masyarakat, khususnya di Kampung Utikini, Kimbeli, Banti dan Opitawak.
"Ini yang membuat masyarakat di kampung meminta pertolongan kepada TNI Polri, untuk mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman. Kami juga telah berkoordinasi dengan perusahaan (Freeport) untuk memindahkan masyarakat ke Kota Timika. Teror KKB sudah menakutkan warga," ujarnya.
Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab menyebutkan kelompok bersenjata membuat resah dengan melakukan penembakan dan mengakibatkan masyarakat turun ke Timika.
"Saudara kita ini (KKB) terus melakukan teror dan masyarakat butuh pertolongan," jelasnya.
Jenderal asli Papua ini pun meminta media massa juga membantu dalam situasi ini. "Media massa harus memberitakan sesuai fakta di lapangan, agar suasana tetap kondusif, jangan malahan memutarbalikkan fakta," tutupnya.
900 Warga Mengungsi ke Timika
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menyebutkan, hingga kini tercatat 900-an orang dari warag di 4 kampung di Distrik Tembagapura mengungsi.
"Warga mengaku ketakutan atas aksi teror yang dilakukan KKB. Mereka (KKB) melakukan pemerasan dan menodongkan senjata api kepada warga, untuk meminta bahan makanan atau hal lainnya," ujarnya.
Sementara menurut Kamal, kehadiran aparat TNI-Polri di Tembagapura disebabkan adanya aksi penembakan yang dilakukan KKB di arel Freeport.
"Kami tetap melakukan penegakkan hukum bagi siapa saja yang melakukan tindakan melawan hukum, sesuai undang-undang yang berlaku di negara ini," jelasnya.
Pihaknya prihatin dengan teror yang dilakukan KKB di sekitar kampung. Masyarakat ini ingin hidup aman dan nyaman, tetapi KKB harus dihantui ketakutan, ujarnya.
Pasca warga mengungsi dari kampungnya, Pemkab Mimika melakukan rapat koordinasi bersama dengan forkompinda dan TNI Polri, guna mengambil langkah kongkrit yang terjadi saat ini.
Wakil Bupati Mimika, Yohanes Rettob bahkan telah meminta bantuan TNI Polri untuk membantu masyarakat menuju ke lokasi yang lebih aman di Kota Timika.
"Saya selaku Wakil Bupati Mimika yang mewakili Bapak Bupati Mimika meminta bantuan kepada Bapak Pangdam dan pak Kapolda, untuk membantu mengevakuasi masyarakat kami yang berada di kampung Banti, Utikini dan sekitarnya untuk bisa ke Kota Timika," tandasnya.
Reporter: Katharina JanurSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKKB menyerang pos tower satgas tindak belukar ODC-2024 di Dusun Tigamajigi
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaTeror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.
Baca SelengkapnyaKontak senjata tersebut berlangsung hingga pukul 15.25 WIT, dan sudah tidak terdengar lagi bunyi letusan senjata.
Baca SelengkapnyaPembakaran ini dilakukan saat sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar pada Jumat ini hari.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subianto berang dengan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus menyebar teror di wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca Selengkapnya