Saut Situmorang Ingat Jeep Rubicon Dipermasalahkan Pansel KPK
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang tak mau ikut mengkritik panitia seleksi calon pimpinan (Pansel Capim) KPK jilid V. Menurut Saut, siapa pun panselnya, standar memilih calon komisioner KPK sudah ada standarnya.
"Prinsip dasar mencari calon itu sudah ada standarnya, ada toolsnya, kalau pemilihnya berintegritas, calon yang datang juga berintegritas," ujar Saut kepada wartawan, Selasa (21/5).
Menurut Saut, siapa pun yang akan maju menjadi calon pimpinan KPK periode 2019-2023 tak akan lepas dari kritik masyarakat. Saut pun teringat saat dirinya yang hendak maju sebagai capim KPK jilid IV dipermasalahkan lantaran kepemilikan Jeep Rubicon.
-
Kenapa pansel Capim KPK dibentuk di periode sebelumnya? 'Salah satu alasan, bahwa untuk menjaga independensi pimpinan KPK adalah dengan cara setiap periode pimpinan KPK diusulkan dan diproses oleh Presiden yang berbeda. Untuk apa? Supaya keterikatan relasinya itu tidak dua kali, tidak berlanjut,' ujarnya.
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
-
Kenapa sopir truk jadi tersangka? 'Sudah (tersangka). Sudah diamankan,' kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
-
Kenapa PPPK di Sumut dibuat? Konsep PPPK diperkenalkan sebagai upaya untuk memberikan fleksibilitas dalam perekrutan pegawai bagi instansi pemerintah, memungkinkan mereka untuk menanggapi kebutuhan mendesak atau kebutuhan khusus tanpa melalui proses seleksi dan penerimaan PNS yang lebih panjang dan rumit.
-
Siapa yang bisa jadi PPPK di Sumut? PPPK adalah kategori pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah dengan kontrak kerja, bukan melalui jalur rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
"Saya sih yakin, lagian masyarakat bisa menanggapi detail tentang seseorang, seperti saya dulu punya mobil rubicon saja dipertanyakan, jelas-jelas mobil itu nabung hasil kerja 3 tahun," kata mantan Staf Ahli BIN itu.
Maka dari itu, Saut berharap pansel capim KPK jilid V bisa menghasilkan calon-calon pimpinan yang kompetitif. Setidaknya, calon komisioner yang akan datang bisa lebih baik dari komisioner sebelum-sebelumnya.
"Soal siapa pansel, anggap saja sudah given, jadi kasih saja masukan dan informasi kepada pansel, itu sudah membantu mencari siapa yang paling berintegritas yang akan dipilih," kata Saut.
Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak SYL menyebut mobil itu diperoleh jelang akhir masa jabatan ayahnya.
Baca SelengkapnyaMobil tersebut diduga sengaja disembunyi oleh orang dekat SYL.
Baca SelengkapnyaRubicon tersebut ternyata telah dibeli dengan harga Rp700 juta, namun belum dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaKemungkinan besar harga mobil ini akan turun, dari harga lelang sebelumnya dipasang sebesar Rp809.300.000.
Baca SelengkapnyaPj Bupati Sugiat ditilang saat melakukan pengecekan aktivitas masyarakat mengendarai vespa.
Baca SelengkapnyaPengumuman lelang mobil Rubicon Wrangler ini telah diumumkan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSaut jadi saksi dalam kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan klarifikasi, Zulfikar mengakui mobil hitam itu merupakan miliknya.
Baca SelengkapnyaSaut yakin bahwa kasus ini akan diselesaikan secara tuntas. Mengingat taruhannya adalah nama baik kinerja pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaFuad Hasan Masyhur telah memenuhi panggilan pemeriksaan setelah sebelumnya mangkir.
Baca SelengkapnyaKomeng menggunakan mobil Jeep Compass tahun 2019. Tampak mobil Jeep Compass yang digunakan oleh Komeng berwarna Abu.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Dua Mobil dan Motor Mahal Milik SYL yang Disembunyikan
Baca Selengkapnya