SBY ajak GP Ansor jaga NKRI dan perangi terorisme
Merdeka.com - Pidato di depan kader GP Ansor di Harlah ke 80 Badan Otonom (Banom) NU di JX Internasional Jalan A Yani, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam (4/1), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak memerangi teroris yang meresahkan masyarakat.
"Izinkan saya, sebagai Presiden RI untuk menyampaikan ajakan dan harapan. Saya mengajak keluarga besar GP Ansor untuk menjadi benteng bagi Pancasila dan NKRI. Sejarah telah membuktikan, bahwa GP Ansor selalu berada di barisan depan mempertahankan NKRI dan ideologi bangsa yaitu Pancasila," kata SBY dalam pidatonya.
Presiden kelahiran Pacitan, Jawa Timur itu juga mengajak keluarga besar GP Ansor untuk menjadi pelopor bagi kerukunan masyarakat. "Teruslah menjadi pelopor bagi masyarakat yang rukun dan damai. Bangsa yang besar bukan bangsa yang tercerai berai, tapi menjaga toleransi dan kerukunan," pintanya.
-
Apa yang dipesankan Mentan SYL kepada peserta Pornas? “Kalian harus juara, juara yang saya maksud itu lebih ke arah kemauan dan bagaimana perjuangan kalian untuk menjadi juara, bukan pialanya, you become what you think,“ tegas Mentan SYL.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang menunjukkan dukungan kepada SBY di Pestapora? Selain mendapatkan dukungan dari anak dan menantunya, SBY juga memperoleh sokongan dari para cucu serta anggota keluarga lainnya.
-
Apa komitmen Ganjar ke depan? Selain itu, Ganjar menegaskan komitmen ke depan dalam pemberantasan korupsi
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
Selain itu, presiden asal Partai Demokrat itu juga meminta GP Ansor berada di garda depan memerangi gerakan-gerakan ekstrem. "Saya ingin GP Ansor tetap berada di depan, memerangi gerakan-gerakan ekstrem, radikal, terorisme. Jagalah bumi nusantara ini dari aksi-aksi yang tidak bertanggung jawab dari gerakan ekstrem radikal terorisme. Jadikan Indonesia tempat yang teduh, nyaman sebagaimana yang diimpikan dan diharapkan para pendahulu kita," tegas dia.
Seperti diketahui, di Harlah yang ke-80 ini, GP Ansor menyoroti tiga masalah penting pasca-reformasi 1998, yaitu masalah kebhinekaan, korupsi dan kemiskinan.
"Padahal, sejarah telah memberikan kita sebuah keniscayaan kemajemukan dan kebhinekaan sebagai bingkai dari bangunan NKRI. Dan seharusnya kita hargai para pendahulu karena telah menanamkan pondasi kemajemukan itu," kata Nusron dalam pidatonya di hadapan SBY dan seluruh hadirin. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Irsyad juga menyampaikan tentang peran Banser dalam membantu pemerintah.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu dirinya juga berharap kepada Menhan serta Panglima TNI untuk bisa meningkatkan kemampuan prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaMulanya Presiden Jokowi menyapa seluruh undangan yang hadir dan seluruh jajaran pengurus GP Ansor.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaGP Ansor selalu hadir dan dilibatkan dalam setiap kegiatan sosial, hingga kebencanaan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggelar apel bersama personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetika akan memberikan sambutan, Presiden Jokowi meminta 'dikawal' dua anggota GP Anshor.
Baca SelengkapnyaCalon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berjanji seluruh prajurit TNI tidak akan bertindak arogansi.
Baca SelengkapnyaSelain tak mau menyebut nama Kapolri dan Panglima TNI, Jokowi enggan berbicara soal angka.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaGanjar memastikan akan mengawal kasus penganiayaan relawan oleh anggota TNI.
Baca SelengkapnyaAgus Subiyanto akan memberikan penekanan aspek yuridis, sesuai dengan UU TNI dan UU pemilu bahwa prajurit TNI tidak boleh berpolitik praktis.
Baca Selengkapnya