SBY Bicara Skenario Gelap Dunia: Jika Kita Pertahankan Gaya Hidup Serakah
Merdeka.com - Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan Indonesia dan dunia bakal terjadi skenario gelap bila tidak ada perubahan. SBY mendorong perubahan dengan pembangunan berkelanjutan.
"Skenario gelap akan terjadi mana kala kita tidak melakukan apa-apa, tidak melakukan perubahan yang diperlukan, business as usual," ujarnya dalam Internasional Conference of Islamic Studies yang digelar Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh secara virtual, Senin (4/10).
SBY mengingatkan kekhawatirannya itu melihat angka kemiskinan penduduk hari ini. Kata dia, ada 30 persen penduduk dunia atau setara 2,4 miliar manusia yang tergolong miskin. Sementara di Indonesia, jumlah masyarakat miskin mencapai 10 persen penduduk.
-
Apa yang dibahas Koalisi Perubahan dalam pertemuannya? Pertemuan tersebut diadakan untuk membahas usulan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024.
-
Dimana pertemuan berlangsung? Kunjungan ini diterimanya di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta, Senin (22/4) kemarin.
-
Kapan pertemuan berlangsung? Pertama kali dalam sejarah, wanita tertinggi dan terpendek di dunia bertemu dalam sebuah acara minum teh untuk merayakan Hari Rekor Dunia atau Guinness World Records Day yang ke-20.
-
Bagaimana acara tersebut? Acara gender reveal diadakan serentak dengan ulang tahun Michael di Bali, yang membuat momen tersebut sangat menarik.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
Dia mencontohkan, skenario gelap itu terjadi jika pertumbuhan ekonomi hanya mengejar hidup serakah.
"Misalnya ekonomi kita hanya mengejar pertumbuhan semata-mata atau kita mempertahankan gaya hidup serakah. Bukan kebutuhan kita kejar, tapi keserakahan. Not need but greed," kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.
SBY mengingatkan, sumber daya alam semakin terkuras, bumi semakin panas. Jika tidak ada political will dari elite dan kebijakan nasional dan internasional lemah, maka masa depan suram.
"Kalau masa depan suram secara moral para pemimpin tidak bertanggunjawab tidak bermoral untuk anak cucunya. untuk generasi yang akan datang," kata dia.
SBY menuturkan, praktik ekonomi yang dianut sejak abad 17-18 memberikan dampak luar biasa terhadap alam. Revolusi industri, revolusi pertanian, hingga revolusi teknolgi terus menguras sumber kehidupan.
"Lingkungan tercemar, bumi makin panas, ketimpangan dan ketidakadilan juga semakin menganga. There is something wrong with our economy, with our development," ujar SBY.
Oleh karena itu, SBY mendorong pembangunan berkelanjutan. Ia mendukung dipilih praktik ekonomi hijau atau green economy. Sebab, ekonomi kapitalisme hanya mengejar pertumbuhan berdasarkan hukum dan mekanisme pasar yang absolute yang mengancam kehidupan manusia dan bumi.
Dia mengajak seluruh dunia untuk melakukan transformasi besar menuju green ekonomi atau pembangunan yang berkelanjutan. SBY bilang, yang tidak mampu bertransformasi akan tesisih dan tertinggal. Ia mengingatkan Indonesia juga harus ambil bagian.
"Oleh karena itu yang harus dilakukan kita semua kewajiban dunia adalah semua bangsa di dunia semua negara harus melakukan transformasi besar menuju green economy menuju sustainable development," ujarnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putu menyebut untuk level legislatif atau Parlemen se-ASEAN menekankan pada aspek episentrum ekonomi yakni kesejahteraan, masyarakat, dan planet (lingkungan).
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ma'ruf Amin saat menghadiri Global Muslim Business Forum 2023 di Kuching, Malaysia.
Baca SelengkapnyaKata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaMenjaga lingkungan sebagai sebuah pondasi dalam beragama dengan baik.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono beri kritik keras ke politisi dan jenderal. Begini isinya.
Baca SelengkapnyaPrabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan putranya Aditya Hediprasetyo.
Baca SelengkapnyaProfesor Muhammad Quraish Shibab menghadiri Dialog Kebangsaan "Merawat Ukhuwah Kebangsaan Menjaga Persatuan Indonesia" di UGM Yogyakarta sebagai pembicara
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca Selengkapnya