SBY: Kota Tak Perlu Lockdown Jika Rakyat Karantina Diri Sendiri
Merdeka.com - Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai, tak perlu ada karantina wilayah atau lockdown jika masyarakat patuh melakukan karantina diri demi mencegah virus corona. Dia mengajak masyarakat untuk mengikuti instruksi pemerintah supaya membatasi kegiatan dan tidak pergi ke luar rumah alias social distancing.
"Kalau masing-masing lakukan 'lockdown' atau mengkarantina diri sendiri, tak perlu dilakukan 'lockdown' di kota-kota. Penyebaran Covid-19 bisa kita batasi," ujar SBY dilihat dari akun Twitter resminya, Senin (23/3).
SBY menilai, lockdown dapat dilakukan jika memang terpaksa. Kata dia, seperti di negara lain menerapkan lockdown secara terpaksa untuk menyelamatkan jiwa penduduk.
-
Siapa yang menetapkan status siaga darurat? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
-
Kenapa Gunungkidul siaga darurat? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
-
Apa yang selalu ditekankan Jenderal Bambang Utoyo? Meski demikian, selama menjadi pimpinan tertinggi TNI AD, Jenderal Bambang telah berbuat banyak dengan menyumbangkan pikiran demi kemajuan bangsa khususnya Angkatan Darat. Ia selalu menekankan pentingnya 'Menjaga Keutuhan Angkatan Darat'.
-
Kenapa Yusril protes Bambang walkout? Yusril mengungkit Bambang pernah tersandung kasus hukum dan kini masih berstatus tersangka. 'Kami patut mempertanyakan status Pak Bambang Widjojanto sendiri. Beliau itu kan tersangka, P21 dilimpahkan ke kejaksaan, di-deponer status beliau itu lagi. Apa sekarang ini? Tersangka selamanya, seumur hidup tersangka,' kata Yusril di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (4/4).
-
Apa pesan penting dari Kasad Maruli Simanjuntak? 'Untuk menghadapi dan memecahkan masalah, kalian perlu menerapkan metode berpikir ilmiah seperti yang kalian dapatkan dalam dunia akademis selama di Akademi Militer,' ucap Maruli Simanjuntak.
-
Mengapa status siaga darurat bencana kekeringan dikeluarkan? Status siaga darurat ini dikeluarkan usai tiga wilayah kabupaten, yaitu Kulon Progo, Gunungkidul, dan Sleman, telah bertatus siaga darurat hidrometeorologi.
Dia mengajak masyarakat menerapkan social distancing, tak perlu melakukan pertemuan yang menghadirkan banyak orang dan menjaga jarak antar orang sekitar 1,5 sampai 2 meter.
"Ini keadaan darurat. Jangan dianggap mengada-ada," tegasnya.
"Disiplin, kesadaran diri & kepatuhan masyarakat akan selamatkan kita semua. Mari kita bantu pemerintah. Kalau ada rekomendasi sampaikan baik-baik. Saya yakin pemerintah akan perhatikan saran-saran rakyatnya," lanjut SBY.
SBY mendukung langkah pemerintah Joko Widodo yang semakin sigap dan membangun kerjasama baik untuk menangani Covid-19. Dia juga menilai pemerintah daerah sudah terlihat memberikan langkah nyata dan serius yang tinggi.
"Dalam perangi virus korona, saat ini pemerintah tunjukkan kesigapan, kecepatan & kerjasama yang makin baik. Pemerintah daerah juga lakukan langkah nyata & keseriusan yang tinggi. Rakyat makin tenang," kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
SBY juga memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo dan jajarannya untuk menghadapi virus corona. Dia mengingatkan bahwa perjuangan menghadapi corona masih panjang.
"Selamat bertugas Pak Jokowi & pemerintah. Tugas pemerintah berat namun mulia. Perjuangan masih panjang. Badai belum berlalu. Kalau kita bersatu, Indonesia akan selamat & sukses," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaKapolri mengingatkan, warga yang tak puas hasil pemilu harus tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan masyarakat lainnya.
Baca Selengkapnya