SBY mengaku stres karena bukunya tebal
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui, buku 'Selalu Ada pilihan' yang ditulisnya sendiri sangat tebal. Ketebalan buku yang cover sampul didominasi warna putih itu sempat membuatnya stres.
"Buku ini tebal, saya stres setelah jadi tebal. Saya khawatir teman-teman takut karena tebal," kata SBY saat memberikan sambutan dalam peluncuran bukunya, Jumat (17/1).
Namun kekhawatiran SBY tidak beralasan. Sebab beberapa orang yang sudah membaca buku berisi empat bab ini memiliki bahasa yang ringan dan mudah dicerna.
-
Siapa aja yang stres berat pasca pemilu? Setidaknya ada 10 orang yang terdiri dari timses dan panitia Pemilu (KPPS/PPS/PPK) di Ponorogo yang terindikasi stres berat.
-
Mengapa SBY tampak tegang saat pertandingan Timnas Voli Putra Indonesia berlangsung? SBY tampak tak bisa menyembunyikan wajah tegangnya kala duel timnas voli putra Indonesia dan Filipina berlangsung sengit dan alot.
-
Apa aja yang bisa bikin stres? Selain itu, perubahan besar dalam kehidupan, baik positif maupun negatif, seperti pernikahan, perceraian, pindah rumah, atau kehilangan pekerjaan, dapat menyebabkan stres.
-
Siapa yang merasakan beban berat? Shanty menyatakan bahwa ia merasakan beban berat selama masa Pendidikan Karakter dan Disiplin (PPKD) karena tidak menerima kabar dari Fabian.
-
Apa yang bisa menyebabkan tingkat stres yang tinggi? Tekanan dan tuntutan dalam hidup dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi.
-
Siapa yang mudah merasa cemas? Orang-orang yang lahir di bulan September memiliki karakteristik 'mudah cemas' yang cukup menonjol.
"Bagi yang telah membaca, ketebalan itu, bahasanya ringan dan mudah dibaca," ujarnya.
Topik pilihan: Ani Yudhoyono | Instagram Ani Yudhoyono
SBY menuliskan buku itu di waktu senggangnya, di sela-sela subuh, sebelum tidur, perjalanan dinas di pesawat. SBY menyumbangkan pemikirannya saat menjadi kepala negara dua periode dari 2004-2009 hingga 2010-2014.
SBY menuliskan pengalamannya, suka duka menjadi kepala negara. Buku tersebut terdiri dari 4 bab. Dalam bab I diawali gambaran negara kita saat ini.
Bab selanjutnya, memaparkan bagaimana untuk jadi presiden, menangkanlah pemilihan mendatang. Bab yang lain, diakhiri dengan doa SBY untuk pemimpin yang akan datang, semoga menjadi pemimpin yang sukses.
"Buku ini juga menghadirkan pandangan khas dan cerita tentang pilihan keputusan dan latar belakang yang mendasarinya. Semua peristiwa dirangkum menjadi rangkaian strategi pengelolaan negara, sebuah manajemen demokrasi dan kepemimpinan."
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tidak disangka terjadi ketika SBY mendadak marah sampai menunjuk ke arah kader.
Baca SelengkapnyaSusilo Bambang Yudhoyono merespons soal kritikan yang disampaikan kalangan akademisi terkait demokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBagaimana jika seseorang dihadapkan dengan kondisi lingkungan pekerjaan yang ‘toxic’? Begini kisah pilu yang dihadapi oleh pria malang ini.
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaPesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.
Baca Selengkapnya