SBY minta Jokowi lanjutkan program penanaman 1 miliar pohon
Merdeka.com - Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Unpad, Bandung. SBY mengusung isu pembangunan yang selaras dengan lingkungan.
Dalam orasi ilmiah yang dilakukan di Aula Graha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Jalan Dipatiukur Bandung, Jumat (11/9) SBY meminta pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melanjutkan program penanaman pohon.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Apa yang dibahas Gibran dan SBY? Pada pertemuan tadi, Gibran mengakui banyak masukan dan evaluasi yang disampaikan kepadanya.Masukan tersebut antara lain soal tantangan global yang akan dihadapi ke depan jika dirinya dan Prabowo Subianto menjadi pemimpin Indonesia.
-
Apa judul lukisan yang diberikan SBY? 'Ini saya beri judul, dengarkan judulnya, standing firm like rocks, artinya kuat dan kokoh laksana batu, batu di tengah samudera,' jelas dia.
-
Kapan sidang perdana Mentan SYL? Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul yasin Limpo (SYL) menjalani sidang perdana kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
-
Kenapa Gibran memuji SBY? Gibran menyampaikan itu usai melakukan pertemuan tertutup bersama SBY dan Keua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (5/2) pagi. 'Paling penting tadi adalah bagaimana Pak SBY seorang tokoh berkenan untuk turun gunung terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah sekitarnya. Ini luar biasa sekali, menambah semangat kami,'
-
Di mana SBY melukis? Di depan kerumunan penonton yang telah memenuhi lokasi, SBY menciptakan lukisan pemandangan Gunung Lawu, yang berada di Jawa Tengah dan berbatasan dengan Ponorogo.
10 Tahun masa kepemimpinannya dia menargetkan 100 juta pohon. "Dulu penanaman pohon yang dimulai oleh Ibu Ani, ditarget 100 juta kemudian jadi 1 miliar pohon. Saya berharap pada Pak Jokowi, tolong lanjutkan (tanam pohon) ini untuk anak cucu kita," terangnya.
Ia menuturkan, dalam periodenya dilakukan moratorium pembukaan lahan gambut serta penertiban minerba. "Tanpa kita tertibkan, nantinya yang untung siapa yang rusak siapa," katanya.
SBY dalam orasi ilmiahnya mengangkat tema 'Trilogi Pembangunan Abad ke-21'. Pembangunan saat ini haruslah diselaraskan dengan isu lingkungan.
Saat ini manusia kata dia, di seluruh dunia tercatat sebanyak 7,3 miliar. Diprediksi 2045 akan meningkat menjadi 9 miliar.
"Kebutuhan pangan 70. Air dan energi 60 persen," ungkapnya. Pemanasan global saat ini bukanlah sebatas isu. Jika dibiarkan suhu bumi akan naik 6 derajat celcius pada tahun 2100. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan penanaman pohon tersebut akan terus dilakukan di seluruh Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kurangnya pohon dan banyaknya kendaraan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAmran hadir sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ad-Interim sejak 27 November 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga kelestarian bumi.
Baca SelengkapnyaPartisipasi Antam dalam kegiatan penanaman pohon kali ini merupakan komitmen perusahaan dalam pelaksanaan program pelestarian alam
Baca SelengkapnyaPemanasan global dan perubahan iklim mempengaruhi berbagai aspek alam dan kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaBegini gaya kece Menteri AHY dan istri saat tanam pohon sampai jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.
Baca SelengkapnyaGanjar juga diminta menilai Prabowo dan Anies dalam satu kata. Ganjar menyebut Prabowo sebagai senior.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia telah berhasil menurunkan emisi sebesar 91,5 juta ton
Baca SelengkapnyaMenurut dia, banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa Stanford University di IKN.
Baca SelengkapnyaAHY menilai pemerintahan Jokowi telah berhasil dalam menjaga stabilitas ekonomi pascapandemi virus corona Covid-19.
Baca Selengkapnya