Sebagian siswa SMP 184 yang dirawat karena keracunan sudah boleh pulang
Merdeka.com - Beberapa siswa dan siswi SMPN 184 mengalami keracunan saat melakukan pelantikan di Buperta Cibubur. Siswa mengalami muntah-muntah hingga lemas, dan dibawa ke Rumah Sakit Meilia Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (24/9).
Saat ini kondisi siswa/siswi SMPN 184 masih terbaring lemas. Bahkan ada beberapa siswa masih merasa mual dan muntah. Mereka juga masih akan diopname hingga kondisi benar-benar pulih. Menurut informasi yang didapatkan, ada beberapa korban yang dirawat di RS Mitra cibubur, RS Permata, RS Pasar Rebo dan RS Polri Kramat Jati.
Menurut salah satu orangtua dari korban, saat itu anaknya di lokasi acara diberikan sarapan pagi berupa nasi uduk, telor balado, tahu dan kerupuk.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
Dokter Kepala IGD Yusuf Julhijrayanto mengatakan ada 89 korban yang dirujuk ke RS Meilia Cibubur. Korban pertama diantar pukul 10 pagi atau setelah sarapan pagi.
"Korban datang pertama jam 10 pagi, diantar mobil. Ada 89 pasien yang datang ke RS Meilia Cibubur. Tetapi hingga kini masih ada 8 pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit." katanya.
Dia juga mengaku belum tahu penyebab keracunan ini. Karena sample makanan masih di dinas kesehatan atau di kepolisian.
Sebagian korban pun sudah boleh pulang dan dirawat di rumah. Mereka juga sudah diberikan obat-obatan. "Apabila ada keadaan atau keluhan-keluhan di rumah, bisa dibawa lagi ke sini (RS Meilia Cibubur), atau dibawa ke tempat kesehatan yang paling dekat." katanya.
Untuk saat ini, beberapa pasien sedang dipindahkan ke kamar rawat, setelah sebelumnya dibawa ke IGD RS Meilia Cibubur. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang dihimpun ada belasan mahasiswa Undip yang mengalami keracunan setelah memakan katering saat orientasi studi dan pengenalan kampus.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat mahasiswa baru Sekolah Vokasi Undip mengikuti kegiatan pengenalan di kampus.
Baca Selengkapnya