Sebanyak 8 balita tewas akibat penyakit campak di Kepulauan Aru
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Aru, Maluku, menyatakan jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit campak yang menyerang balita di desa Tum Watu, beberapa waktu lalu tidak sampai belasan orang.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Aru Gotlief Gainau, dihubungi dari Ambon, mengatakan berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan maupun RSUD Cenderawasih yang meninggal hanya delapan balita.
Dua balita meninggal saat dirawat di RSUD Cenderawasih, sedangkan enam lainnya di desa Tum Watu, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, sehingga tidak sebanyak 14 orang sebagaimana pemberitaan di berbagai media cetak nasional maupun lokal.
-
Apa itu campak? Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang dapat menimbulkan komplikasi serius seperti diare, radang paru-paru, radang otak, kebutaan, bahkan kematian.
-
Apa yang menyebabkan penyakit campak? Campak pada anak biasanya disebabkan oleh infeksi virus dari famili paramyxovirus, seperti rubeola da, rubella. Infeksi virus tersebut bisa menular melalui percikan air liur dari penderita penyakit campak.
-
Siapa yang bisa tertular campak? Penyakit campak bisa menular sangat cepat kepada orang lain. Bahkan, ketika si penderita penyakit campak belum mengalami gejala ruam di kulitnya.
-
Kapan ruam campak muncul? Ruam merah yang muncul di garis rambut atau dahi, lalu menyebar ke tubuh.
-
Bagaimana cara meredakan demam pada anak dengan campak? Caranya adalah dengan memberikan ibuprofen atau paracetamol yang dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak.
-
Apa saja gejala demam pada anak? Gejala demam pada anak adalah peningkatan suhu tubuh yang mencapai 38°C atau lebih bila diukur dengan termometer. Gejala lain yang dapat menyertai demam pada anak tergantung pada penyebabnya.
"Pastinya Dinas kesehatan telah diarahkan agar menangani penyakit campak yang dilaporkan menular di desa Tum Watu pada dua pekan lalu," ujarnya, seperti diberitakan Antara, Selasa (23/09).
Tim medis dari Dinas Kesehatan Kepulauan Aru juga memberikan imunisasi terhadap balita di desa tersebut, sekaligus sosialisasi pola hidup sehat, terutama kesehatan keluarga dan pemeliharaan kebersihan permukiman.
"Terpenting memotivasi kesadaran dari orang tua, terutama para ibu agar rajin mendatangi Pos Yandu, Puskesmas maupun Puskesmas Pembantu dengan membawa anak untuk diimunisasi," kata Gotlief.
Ia juga menyatakan Pemkab Kepulauan Aru memberikan santunan kepada keluarga korban guna membantu proses pemakaman, tanpa merinci nilainya.
Sebelumnya, Direktur RSUD Cendrawasih, Kace Kwaitota, mengatakan sebagian besar anak-anak yang terserang campak itu menunjukkan gejala demam, batuk, mata berair dan timbul bercak merah di tubuh.
Para penderita berasal dari wilayah sulit transportasi dan terbatas pelayanan kesehatan. "Kami juga menangani penderita diare sebanyak 18 anak yang saat ini kondisi mereka berangsur sembuh," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang campak pada anak yang memuat tentang penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.
Baca SelengkapnyaCampak, cacar air dan Rubella memiliki ciri-ciri yang sama, perlu ketelitian dan segera bawa anak ke dokter jika mengalami ruam disertai gejala lainnya.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaMenurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah 14 tahun dengan pasien berusia 5 tahun paling banyak.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaBagaimana caranya para orang tahu gejala atau ciri-ciri anak yang terkena penyakit DBD? Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaTemuan ini memberikan pengetahuan baru terkait penyebaran wabah cacar di Amerika Selatan.
Baca SelengkapnyaJumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes
Baca Selengkapnya