Sebelum Bunuh Diri, Ibu di Garut Racuni Kedua Anaknya hingga Meninggal
Merdeka.com - Lentina Dora Hutasoit (sebelumnya tertulis Rentina Dora), ibu dari dua anak yang ditemukan meninggal di rumahnya di Perumahan Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (16/4), dipastikan polisi melakukan pembunuhan sebelum bunuh diri. Aksi pembunuhan dilakukannya kepada dua anaknya yang berusia enam tahun dan 11 bulan.
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan telah memeriksa enam saksi yang terdiri dari suami hingga orang tua korban. Selain itu juga melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Kami juga sudah mendapatkan hasil autopsi dari ketiga jenazah yang meninggal. Untuk yang anak-anak, hasil autopsinya diketahui penyebab meninggalnya adalah indikasi keracunan, sedang kan ibunya yaitu LDH itu mengalami luka di bagian leher, seperti bekas gantung diri," kata Wirdhanto, Senin (18/4).
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
Untuk waktu meninggal ketiga orang tersebut, dijelaskannya, diperkirakan antara rentang waktu pukul 19.00 sampai dengan pukul 24.00 WIB.
"Dan hasil dari olah TKP kami menyimpulkan bahwa telah terjadi tindak pidana pembunuhan terlebih dahulu, yang dilakukan oleh ibu kandung kepada dua orang putra putrinya yang berumur enam tahun dan 11 bulan,” jelasnya.
Aksi pembunuhan yang dilakukan LDH, modusnya adalah dengan meracuni menggunakan sabun pencuci piring yang dicampur jus buah naga. Hal tersebut pun dibuktikan dengan kondisi terakhir kedua korban yang muncul adanya busa yang keluar dari mulut hingga telinga korban.
Selain itu juga, polisi menemukan sidik jari LDH dan anaknya di bagian gelas jus buah yang sudah dicampuri sabun itu. Hal tersebut menguatkan indikasi tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut.
"Kemudian setelah itu, untuk ibu kandung yang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menggantungkan dirinya di kusen kamar korban. Yaitu cara menggantungkan adanya tali pengikat untuk bayi, yang seketika itu akhirnya meninggal," ungkapnya.
Untuk motif LDH nekat melakukan pembunuhan dan bunuh diri karena dugaan sakit hati terkait perselingkuhan.
Dugaan motif tersebut dikuatkan dengan pesan terakhir yang dikirimkan LDH kepada suaminya pada Jumat (15/4) sekitar pukul 18.30 WIB. Ada dua pesan yang dikirimkan LDH kepada suaminya.
Terkait hal tersebut, Wirdhanto menyebut bahwa suami LDH belum memberikan keterangan lebih jauh terkait hal tersebut.
"Kami akan terus dalami untuk lebih menguatkan dari motif, tapi kami sudah temukan motif berkaitan dengan bunuh dirinya," sebutnya.
Ketiga jenazah sudah dibawa oleh pihak keluarga setelah sebelumnya selesai dilakukan autopsi. Ketiganya sudah dimakamkan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton mengatakan, polisi telah menangkap dua anak tiri korban. Masing-masing berusia 12 dan 14 tahun.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Neneng Hatisah (53) menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Pelaku diduga keponakan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah ingin mengakhiri hidupnya, setelah mengetahui empat anak yang dikunci di dalam kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaD mengalami KDRT oleh Panca hingga pada akhir pekan lalu hingga akhirnya dirawat di RSUD.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca SelengkapnyaWarga Kediri digemparkan penemuan mayat dua bocah di dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca Selengkapnya