Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sebelum dibangun, tanah Masjid Nabawi terdapat kuburan orang musyrik

Sebelum dibangun, tanah Masjid Nabawi terdapat kuburan orang musyrik masjid nabawi. shutterstock

Merdeka.com - Ketika pertama kali Nabi Muhammad SAW menginjakkan kaki di Madinah, beliau singgah di sebuah perkampungan yang bernama Bani Najjar dan tinggal di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Langkah pertama yang beliau lakukan ketika tiba di Madinah adalah membangun masjid. Rasulullah pun memilih tempat untuk membangun masjid tersebut di tempat pemberhentian unta yang telah dia tunggangi.

Baginda Rasulullah sendiri yang membangun Masjid Nabawi dengan menggunakan bebatuan. Melihat Rasulullah sendiri yang membangun masjid tersebut, para sahabat tergerak untuk segera membantu.

Dikutip dari buku The Great Story of Muhammad karangan Ahmad Hatta, di tempat tersebut terdapat kuburan orang-orang musyrik, puing-puing reruntuhan, pohon kurma, dan sebuah pohon yang lain. Rasulullah memerintahkan untuk menggali kuburan tersebut dan meratakan puing-puingnya serta memotong pohon kurma. Beliau juga segera menetapkan arah kiblat yang saat itu masih berada di Baitul Maqdis.

Pertama-tama dia membangun dua pintu Masjid Nabawi terlebih dahulu. Dindingnya terbuat dari batu bata yang disusun dengan lumpur tanah, atapnya dari daun kurma dan tiangnya dari batang pohon, lantainya dibuat menghampar dari pasir dan kerikil-kerikil kecil. Rasulullah juga membangun beberapa rumah di kedua sisi masjid yang terbuat dari bebatuan untuk kamar-kamar istri beliau. Setelah selesai dibangun, beliau pindah dari rumah Abu Ayyub ke kamar-kamar tersebut.

Rasulullah sendiri yang mengatur dan memimpin pembangunan Masjid Nabawi. Beliau menempatkan orang-orang sesuai dengan keahliannya masing-masing. Setelah 12 hari, akhirnya Masjid Nabawi rampung. Kemudian Nabi Muhammad memerintahkan Bilal untuk azan. Azan dikumandangkan sebanyak lima kali sehari dengan kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah. Sejak Masjid Nabawi dibangun, Rasulullah tidak memiliki mimbar untuk berkhotbah. Setiap kali dia hendak berceramah, beliau hanya menyandarkan tubuhnya pada sebatang pohon yang tumbuh di tempat salatnya.

Sejak awal pembangunan Masjid Nabawi, masjid tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga untuk kepentingan-kepentingan muslim yang lain, antara lain:

1. Sebagai tempat penampungan beberapa wanita dari wilayah Arab yang baru masuk Islam dan bekum mendapatkan tempat tinggal.

2. Sebagai tempat penampungan orang-orang Muhajirin yang lemah, miskin, dan bujang. Mereka belum memiliki tempat tinggal di Madinah.

3. Sebagai tempat pelantunan bait-bait syair untuk membela dakwah dan pemimpinnya.

4. Sebagai tempat pengajaran ilmu-ilmu agama kepada kaum Muslim.

5. Sebagai tempat penahan tawanan perang dari kaum musyrik. Tujuannya agar mereka tertarik memeluk Islam setelah mereka mendengarkan berbagai ajaran Islam yang diajarkan kepada kaum muslim.

6. Sebagai tempat pemberangkatan pasukan muslim ke medan perang.

7. Sebagai Pos Kesehatan.

8. Sebagai tempat penerima utusan negara lain.

9. Sebagai tempat pertemuan antara kaum Muslimin dengan pemimpin mereka.

Sekembalinya dari perang Khaibar, Rasulullah memperluas Masjid Nabawi di atas sebidang tanah yang dibeli Utsman bin Affan. Tanah itu dibeli dengan bantuan Baginda Rasul. Nabi Muhammad memperluas masjid tersebut karena jumlah Muslim yang terus meningkat dari hari ke hari. Perluasan tersebut selesai pada 7 Hijiriyah.

Setelah Masjid Nabawi diperluas, tinggi dindingnya mencapai 3,5 meter dan 35 tiang. Rasulullah bersabda "Satu rakaat salat di Masjid Nabawi lebih utama daripada 1.000 rakaat salat di masjid lain, kecuali Masjid Al-Haram. Sebab, Rasulullah adalah Nabi Terakhir. Demikian pula masjidnya sebagai masjid terakhir" (HR Abu Hurairah).

Allah SWT berfirman, "Janganlah kamu salat di dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih." (QS AT-Taubah ayat 108).

Masjid Nabawi pada saat itu memiliki fungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai tempat pertemuan antara Nabi Muhammad dengan para sahabat dan delegasi dari kabilah-kabilah di sekitar Madinah. Selain digunakan sebagai tempat pengajian ilmu, juga digunakan sebagai persinggahan para musafir. Dari situlah Masjid Nabawi berfungsi sebagai pusat informasi, dakwah dan politik.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Banyak yang Tahu, Masjid Quba Ternyata Dibangun Rasulullah dengan Pelepah Daun Kurma, Begini Kisahnya
Tak Banyak yang Tahu, Masjid Quba Ternyata Dibangun Rasulullah dengan Pelepah Daun Kurma, Begini Kisahnya

Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sensasi Ibadah di Quba, Masjid Berusia 1.402 Tahun Pertama Dibangun Nabi Muhammad
VIDEO: Sensasi Ibadah di Quba, Masjid Berusia 1.402 Tahun Pertama Dibangun Nabi Muhammad

Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menapaki Keindahan Masjid Quba, Masjid Tertua di Dunia yang Dibangun Rasulullah
FOTO: Menapaki Keindahan Masjid Quba, Masjid Tertua di Dunia yang Dibangun Rasulullah

Masjid Quba menjadi saksi bisu perjalanan awal Islam di Madinah.

Baca Selengkapnya
Dulunya Tempat Pembuangan Sampah, Ini Potret Megah Masjid Bawah Tanah di Tuban
Dulunya Tempat Pembuangan Sampah, Ini Potret Megah Masjid Bawah Tanah di Tuban

Banyak santrinya merupakan mantan penjahat dan pecandu narkoba.

Baca Selengkapnya
Jadi Masjid Tertua di Padang Sidempuan, Ini Keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin
Jadi Masjid Tertua di Padang Sidempuan, Ini Keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin

Masjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.

Baca Selengkapnya
Sejarah Masjid Bir Ali yang Jadi Tempat Pengambilan Miqat Jemaah Haji
Sejarah Masjid Bir Ali yang Jadi Tempat Pengambilan Miqat Jemaah Haji

Masjid yang semula kecil dan sederhana ini, kini menjelma menjadi bangunan indah.

Baca Selengkapnya
Ada di Dalam Masjid, ini Penampakan Makam Nabi Musa dari Dekat, Namanya Paling Banyak Disebut di Alquran
Ada di Dalam Masjid, ini Penampakan Makam Nabi Musa dari Dekat, Namanya Paling Banyak Disebut di Alquran

Dari jarak dekat, ada banyak hal menakjubkan pada makam sang nabi.

Baca Selengkapnya
Sejarah Masjid Raya Badiuzzaman, Salah Satu Rumah Ibadah Tertua di Medan Peninggalan Raja Sunggal
Sejarah Masjid Raya Badiuzzaman, Salah Satu Rumah Ibadah Tertua di Medan Peninggalan Raja Sunggal

Di Kota Medan terdapat masjid berusia ratusan tahun yang hingga kini masih berdiri kokoh.

Baca Selengkapnya
Karomah Sosok Habib Cikini, Ulama yang Makamnya Sulit Digusur Alat Berat Pembangunan Apartemen
Karomah Sosok Habib Cikini, Ulama yang Makamnya Sulit Digusur Alat Berat Pembangunan Apartemen

Saat makam Habib Cikini mulai dikeruk menggunakan alat berat ekskavator muncul berbagai karomah. Bahkan, bagian pengeruk mesin tersebut dikabarkan patah.

Baca Selengkapnya
Potret Masjid Agung Bangkalan, Masjid Pertama yang Didirikan Sultan Keraton untuk Masyarakat
Potret Masjid Agung Bangkalan, Masjid Pertama yang Didirikan Sultan Keraton untuk Masyarakat

Pada awal pendiriannya, masjid ini hanya diperuntukkan keluarga keraton.

Baca Selengkapnya
Disebut Jadi Masjid Pertama yang Didirikan di Cirebon, Ini Kisah dan Potret Masjid Pejlagrahan
Disebut Jadi Masjid Pertama yang Didirikan di Cirebon, Ini Kisah dan Potret Masjid Pejlagrahan

Masjid ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon. Inisiator pembangunan adalah Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran.

Baca Selengkapnya
Melihat Keindahan Masjid Jamik Taluak Bukittinggi, Perpaduan Corak Budaya Islam dan Minangkabau
Melihat Keindahan Masjid Jamik Taluak Bukittinggi, Perpaduan Corak Budaya Islam dan Minangkabau

Bangunan masjid yang berada di perbatasan kota Bukittinggi ini dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama bernama H. Abdul Majid.

Baca Selengkapnya