Sebelum dibangun, tanah Masjid Nabawi terdapat kuburan orang musyrik
Merdeka.com - Ketika pertama kali Nabi Muhammad SAW menginjakkan kaki di Madinah, beliau singgah di sebuah perkampungan yang bernama Bani Najjar dan tinggal di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Langkah pertama yang beliau lakukan ketika tiba di Madinah adalah membangun masjid. Rasulullah pun memilih tempat untuk membangun masjid tersebut di tempat pemberhentian unta yang telah dia tunggangi.
Baginda Rasulullah sendiri yang membangun Masjid Nabawi dengan menggunakan bebatuan. Melihat Rasulullah sendiri yang membangun masjid tersebut, para sahabat tergerak untuk segera membantu.
Dikutip dari buku The Great Story of Muhammad karangan Ahmad Hatta, di tempat tersebut terdapat kuburan orang-orang musyrik, puing-puing reruntuhan, pohon kurma, dan sebuah pohon yang lain. Rasulullah memerintahkan untuk menggali kuburan tersebut dan meratakan puing-puingnya serta memotong pohon kurma. Beliau juga segera menetapkan arah kiblat yang saat itu masih berada di Baitul Maqdis.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Siapa yang membangun Masjid Pusaka Baiturrahmah? Melalui pemerintahannya, seluruh fasilitas diizinkan dibangun termasuk Masjid Pusaka Baiturrahmah.
-
Bagaimana Masjid Agung Natuna dibangun? Proses pembangunan pun dimulai pada 4 Mei 2007 sekaligus peletekan batu pertama.
-
Mengapa Masjid Baiturrahman dibangun? Dilansir dari Liputan6.com, R.T Djajeng Tirtonoto pada awalnya membuat surau di Ngadipurwo setelah memiliki sebidang tanah di desa itu. Tirtonoto sengaja memilih tempat yang jauh dari alun-alun, yaitu sejauh 7 kilometer, untuk dijadikan tempat tinggalnya saat kelak ia sudah tak menjabat lagi sebagai Bupati Blora.
-
Bagaimana Atta bangun masjidnya? Proyek ini masih dalam proses pembangunan dan hanya perlu menunggu agar bisa digunakan.
-
Bagaimana Masjid Kedung Menjangan dibangun? Menurut pengurus, masjid dibangun pada tahun 2000 lalu, dengan beberapa kisah di baliknya. Berdiri di Atas Sungai Ketua DKM Masjid Kedung Menjangan, Haris, mengatakan bahwa masjid ini dulunya dikelilingi sungai.
Pertama-tama dia membangun dua pintu Masjid Nabawi terlebih dahulu. Dindingnya terbuat dari batu bata yang disusun dengan lumpur tanah, atapnya dari daun kurma dan tiangnya dari batang pohon, lantainya dibuat menghampar dari pasir dan kerikil-kerikil kecil. Rasulullah juga membangun beberapa rumah di kedua sisi masjid yang terbuat dari bebatuan untuk kamar-kamar istri beliau. Setelah selesai dibangun, beliau pindah dari rumah Abu Ayyub ke kamar-kamar tersebut.
Rasulullah sendiri yang mengatur dan memimpin pembangunan Masjid Nabawi. Beliau menempatkan orang-orang sesuai dengan keahliannya masing-masing. Setelah 12 hari, akhirnya Masjid Nabawi rampung. Kemudian Nabi Muhammad memerintahkan Bilal untuk azan. Azan dikumandangkan sebanyak lima kali sehari dengan kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah. Sejak Masjid Nabawi dibangun, Rasulullah tidak memiliki mimbar untuk berkhotbah. Setiap kali dia hendak berceramah, beliau hanya menyandarkan tubuhnya pada sebatang pohon yang tumbuh di tempat salatnya.
Sejak awal pembangunan Masjid Nabawi, masjid tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga untuk kepentingan-kepentingan muslim yang lain, antara lain:
1. Sebagai tempat penampungan beberapa wanita dari wilayah Arab yang baru masuk Islam dan bekum mendapatkan tempat tinggal.
2. Sebagai tempat penampungan orang-orang Muhajirin yang lemah, miskin, dan bujang. Mereka belum memiliki tempat tinggal di Madinah.
3. Sebagai tempat pelantunan bait-bait syair untuk membela dakwah dan pemimpinnya.
4. Sebagai tempat pengajaran ilmu-ilmu agama kepada kaum Muslim.
5. Sebagai tempat penahan tawanan perang dari kaum musyrik. Tujuannya agar mereka tertarik memeluk Islam setelah mereka mendengarkan berbagai ajaran Islam yang diajarkan kepada kaum muslim.
6. Sebagai tempat pemberangkatan pasukan muslim ke medan perang.
7. Sebagai Pos Kesehatan.
8. Sebagai tempat penerima utusan negara lain.
9. Sebagai tempat pertemuan antara kaum Muslimin dengan pemimpin mereka.
Sekembalinya dari perang Khaibar, Rasulullah memperluas Masjid Nabawi di atas sebidang tanah yang dibeli Utsman bin Affan. Tanah itu dibeli dengan bantuan Baginda Rasul. Nabi Muhammad memperluas masjid tersebut karena jumlah Muslim yang terus meningkat dari hari ke hari. Perluasan tersebut selesai pada 7 Hijiriyah.
Setelah Masjid Nabawi diperluas, tinggi dindingnya mencapai 3,5 meter dan 35 tiang. Rasulullah bersabda "Satu rakaat salat di Masjid Nabawi lebih utama daripada 1.000 rakaat salat di masjid lain, kecuali Masjid Al-Haram. Sebab, Rasulullah adalah Nabi Terakhir. Demikian pula masjidnya sebagai masjid terakhir" (HR Abu Hurairah).
Allah SWT berfirman, "Janganlah kamu salat di dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih." (QS AT-Taubah ayat 108).
Masjid Nabawi pada saat itu memiliki fungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai tempat pertemuan antara Nabi Muhammad dengan para sahabat dan delegasi dari kabilah-kabilah di sekitar Madinah. Selain digunakan sebagai tempat pengajian ilmu, juga digunakan sebagai persinggahan para musafir. Dari situlah Masjid Nabawi berfungsi sebagai pusat informasi, dakwah dan politik.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Baca SelengkapnyaMasjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba.
Baca SelengkapnyaMasjid Quba menjadi saksi bisu perjalanan awal Islam di Madinah.
Baca SelengkapnyaBanyak santrinya merupakan mantan penjahat dan pecandu narkoba.
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
Baca SelengkapnyaMasjid yang semula kecil dan sederhana ini, kini menjelma menjadi bangunan indah.
Baca SelengkapnyaDari jarak dekat, ada banyak hal menakjubkan pada makam sang nabi.
Baca SelengkapnyaDi Kota Medan terdapat masjid berusia ratusan tahun yang hingga kini masih berdiri kokoh.
Baca SelengkapnyaSaat makam Habib Cikini mulai dikeruk menggunakan alat berat ekskavator muncul berbagai karomah. Bahkan, bagian pengeruk mesin tersebut dikabarkan patah.
Baca SelengkapnyaPada awal pendiriannya, masjid ini hanya diperuntukkan keluarga keraton.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon. Inisiator pembangunan adalah Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang berada di perbatasan kota Bukittinggi ini dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama bernama H. Abdul Majid.
Baca Selengkapnya