Sebelum dibunuh, anak guru ngaji sempat bertengkar dengan pelaku
Merdeka.com - Polisi berhasil membekuk pelaku pembunuhan Nurul Hakiki (20), anak seorang guru ngaji, yang tewas terikat dan dimasukkan dalam karung. Pelaku pembunuhan tersebut dilakukan HA (30) yang tak lain kekasih korban.
Sebelum membunuh, HA dan Nurul sempat janjian untuk bertemu di rumah pelaku. Saat bertemu, keduanya bertengkar. Kesal, HA emosi dan melampiaskan kemarahannya kepada korban, hingga akhirnya terbunuh.
"Dari keterangan tersangka, pembunuhan itu terjadi secara spontanitas," ujar Kapolres Sumbawa AKBP Karsiman, Kamis (23/1), seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Dimana kejadian pembunuhan berkedok kebakaran terjadi? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pelaku menjerat leher Nurul dengan menggunakan tali. Korban dihabisi sekitar pukul 21.00 Wita, lalu jasadnya dimasukkan karung, dan satu jam kemudian dibuang di bawah Jembatan Kembar, atau sekitar dua kilometer dari rumah HA.
"Mayat dimasukkan dalam karung hanya untuk memudahkan tersangka membawanya, di samping untuk menyamarkan agar tidak diketahui orang," ungkap kapolres.
Selang sehari, jenazah korban ditemukan seorang pemulung yang bernama Mursali (50). Dia melihat sebuah karung mencurigakan saat tengah mengais sampah di kolong Jembatan Kembar Saliperate, Jumat (27/12) sekitar pukul 07.00 WITA.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh ibu korban.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia usai mengalami pendarahan di rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga Desa Dadaplangu, meninggal setelah kayu berpaku tersebut mengenai bagian belakang kepalanya.
Baca SelengkapnyaSedangkan terkait motif pembunuhan ini, pihak kepolisian belum bisa menentukannya.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku hanya tinggal berdua serumah. Para saksi menyebut usai ditinggal ibunya, SPN kurang kasih sayang.
Baca SelengkapnyaKronologi berawal pada Senin sekitar pukul 07.00 Wib saat para guru sedang menyiapkan perlengkapan untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) murid.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca Selengkapnya