Sebelum dibunuh sekretaris bos XL terima SMS ancaman, ini bunyinya
Merdeka.com - Pihak keluarga dan kuasa hukum mantan Asisten Presiden Direktur PT. XL Axiata, Hayriantira (Rian) menduga ada pelaku lain di luar tersangka Andi yang membunuh Rian. Selain itu, keluarga juga mencium ada perebutan harta kekayaan di balik tewasnya Rian ini.
kuasa hukum Rian, Rivai Kusumanegara bahkan membeberkan bahwa sebelum dibunuh, Rian mendapatkan ancaman melalui telepon selulernya.
"Jadi di handphone almarhumah pun banyak SMS teror terhadap dirinya, dari sebelum hingga dia sudah meninggal," ujar Rivai di Konferensi pers di Cikini, Jakarta, Kamis (10/9).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Siapa yang dikabarkan dekat dengan keluarga? Terlepas dari kabar miring tersebut, selama ini Gunawan dikenal sebagai sosok family man yang sangat dekat dengan keluarga.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
Rivai menambahkan, pihaknya tidak tahu siapa pengirim SMS bernada ancaman tersebut. Pihak keluarga juga tidak ingin menduga apakah AW, mantan suami Rian atau pihak lainnya.
"Kita nggak tahu siapa, karena pesan tersebut dikirim oleh nomor yang tidak dikenal. Kita juga nggak mau menduga siapapun entah itu Andy, Dian ataupun pihak ketiga lainnya," tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, bahwa kasus pembunuhan ini bukan pembunuhan yang sederhana dan spontan. Rivai menjelaskan, setelah meninggal, handphone korban dihidupkan dan dibuat seolah-olah korban masih hidup.
"Ada beberapa SMS sebelum meninggal dan setelah meninggal. Ada banyak SMS teror. Dan termasuk setelah meninggal, handphone almarhumah dibuat seperti hidup," sambungnya.
Berikut ini adalah bunyi pesan yang dikirim dari nomor 085210771996:
"Seharusnya kamu menyerah agar enggak ada korban berikutnya. Namun bukti yang diminta surat rumah, anak-anak biar kami yang urus, kamu nggak ingin ada korban berikutnya kan? Pengacara sudah kami kuasai. Kalau sampai tidak ada lihat saja gimana? Sampai jumpa di sidang besok."
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dan istrinya kerap bertengkar dipicu banyak orang datang ke rumah menagih utang.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban menghubungi kedua pelaku untuk meminta uang Rp3 juta dengan ancaman menyebarkan video syur itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar reka ulang pembunuhan empat orang dalam satu keluarga di Musi Banyuasin. Tersangka EE (48) nekat melakukan perbuatan itu karena masalah bisnis.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan tulisan tangan di cermin dalam kamar yang menjadi lokasi penemuan tiga orang sekeluarga yang diduga bunuh diri bersama di Malang, Selasa (12/12
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas di Balai Warga RW 05 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaDalam pembunuhan, tersangka mengajak adik iparnya, KL, dan temannya P.
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya melaporkan ancaman penembakan terhadapnya. Terlapor sudah jadi tersangka, tetapi tidak ditahan karena sedang dirawat di rumah sakit.
Baca Selengkapnya"Betul (korban) karyawan Moda Raya Terpadu," kata Kapolsek Cakung, Kompol Panji Ali Chandra.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku pembunuhan di Musi Banyuasin akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaSuami di Cimahi tega membunuh istrinya di sebuah rumah, kemudian membiarkan membusuk selama 7 hari dengan terbungkus menggunakan plastik.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca Selengkapnya