Sebelum digerebek, pabrik vaksin palsu di Tangsel kerap terima tamu
Merdeka.com - Petugas Bareskrim Mabes Polri menggerebek rumah yang diduga menjadi salah satu matarantai peredaran dari produsen vaksin palsu hasil pengembangan di Bekasi, yakni di kompleks Puri Bintaro Hijau Blok D12 Nomor 4, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel, pada Rabu (22/6) lalu.
Menurut Suid, petugas keamanan di perumahan tersebut, usai digerebek petugas kepolisian tidak ada lagi aktivitas di rumah yang bercat oranye kemerahan tersebut. Padahal sebelumnya selalu ada mobil yang terlihat berlalulalang di rumah tersebut tanpa diketahui kegiatannya.
"Setelah digerebek, enggak ada lagi aktivitas. Biasanya ada saja mobil yang menetap atau sekedar berhenti sebentar, terus pergi lagi," kata Suid.
-
Apa yang dilakukan petugas di rumah tersebut? Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
-
Apa yang ditemukan di rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Apa yang disita KPK di rumah kader PDIP? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
Dia juga mengatakan, rumah yang dikontrak Agus sejak sekitar delapan bulan lalu itu hanya ditinggali oleh keluarga kecil, yakni Agus dengan istri dan seorang anaknya.
"Agus orangnya baik, suka menyapa juga ke saya. Pokoknya enggak ada yang mencurigakan, anaknya juga suka keluar sama istrinya," kata Suid.
Adapun mobil yang biasa terpakir di kediaman itu adalah Toyota Avanza berwarna hitam. "Ya keliatan sih ada yang diangkut, tapi saya kan enggak tahu kalau itu apaan," katanya.
Ketika merdeka.com melihat langsung rumah yang diperkirakan luas tanahnya sekitar 72 meter persegi itu, hanya terpasang stiker dari Mabes Polri berwarna merah. Sedangkan yang tertinggal sebuah helm yang tersangkut di dekat atap teras. Sedangkan pintu gerbang terkunci dari luar.
Setelah warga sekitar mengetahui rumah tersebut dijadikan tempat peredaran vaksin palsu, pihak pengurus Rukun Tetangga di sana mengetatkan keamanan. "Berat pak sekarang jadi keamanan, saya kena tegur juga karena itu (lolos) dari pengawasan. Sekarang kita diminta lebih awas kepada mereka yang datang maupun mau mengontrak rumah disini," tutur Said.
Sementara itu, Baya, seorang penjual sate di dekat perumahan tersebut mengatakan, setelah digerebek polisi warga sekitar menjadi kaget. Sebab, mereka tidak menyangka kasus besar berada di sekitar rumah mereka.
"Warga ada yang bersyukur akhirnya kebongkar, ada juga yang enggak percaya karena dekat sekali dengan pemukiman mereka. Ini geger juga di sini," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Blok G Pasar Tanah Abang kembali menjadi sorotan karena diduga menjadi tempat nyabu. Perumda Pasar Jaya pun berencana merevitalisasi pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaPenampakan rumah terbengkalai di Semarang yang dulu pernah dipakai untuk judi.
Baca SelengkapnyaAdapun yang menjadi target dalam penangkapan itu adalah GS, warga sipil. Dan rumahnya memang berada di jalan mengarah ke asrama TNI dan Polisi.
Baca SelengkapnyaRumah Dino Patti Djalal ditinggalkan dalam kondisi rusak dan tagihan listrik tak dibayar
Baca SelengkapnyaAwalnya warga mengira rumah tersebut jadi penampungan TKI karena banyak perempuan hilir mudik.
Baca SelengkapnyaHasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah menetapkan tersangka dalam kasus jual beli organ ginjal tersebut.
Baca SelengkapnyaKasatnarkoba Polres Karawang, AKP Arief Zaenal Abidin menyebutkan bahwa aksi emak-emak tersebut terjadi beberapa pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan botol plastik air mineral yang dibolongi sedotan bukan alat hisap narkotika sabu 'bong'.
Baca SelengkapnyaRumah kontrakan ini dihuni puluhan pengangguran asal China.
Baca SelengkapnyaWarga menyebutkan bahwa penggerebekan terduga teroris sudah berlangsung sejak Sabtu dini hari.
Baca Selengkapnya