Sebelum digilir, siswi putus sekolah 'dipromosikan' buat disetubuhi
Merdeka.com - Setelah memerkosa IS (16) seorang siswi putus sekolah yang merupakan warga Lumban Suhi-suhi Toruan, Pangururan, Samosir, Sumatera Utara (Sumut), dua pelaku utama J dan BS sempat menawarkan IS ke pelaku lain. Alhasil, sembilan pelaku lain ikut memerkosa IS dalam waktu yang berbeda.
Dari informasi, pemerkosaan dilakukan oleh kesembilan orang itu pada periode 2015 sampai pada akhirnya aksi bejad itu diketahui keluarga korban pada Juli 2015. IS diketahui telah diperkosa oleh 11 orang dan tengah hamil 5 bulan setelah warga memergoki J kembali memerkosa korban.
Perbuatan mereka pun akhirnya dilaporkan keluarga ke pihak polisi. Namun, salah satu dari 11 pelaku dinyatakan meninggal dunia karena sakit setelah mencoba melarikan diri ke Jakarta.
-
Apa yang dilakukan orang jahat? 'Manusia yang sibuk dengan kesalahan dan aib orang lain akan sulit untuk dapat memperbaiki dirinya.'
-
Apa yang unik dari masyarakat kampung ini? Daerah tersebut dikenal dengan akulturasi masyarakat Dayak dan Tionghoa.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
Kapolres Samosir, AKBP Eko Suprihanto mengungkapkan berdasarkan laporan korban, sebelum diperkosa pelaku sempat menawarkan uang sebesar Rp 20.000. "Karena pelapor sepertinya ada keterbelakangan mental," jelas Eko.
Meski memiliki unsur suka sama suka dalam kasus ini, Eko menegaskan jika pihaknya akan memproses kasus tersebut. pasalnya, korban dalam kasus itu masih di bawah umur.
"Pasti. Kasusnya tetap kami proses," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait meminta Polres Samosir segera menangkap para pelaku pemerkosaan terhadap IS. Selain itu, Arist juga mendesak pelaku diadili dan dihukum berat.
"Ini kejahatan yang sangat luar biasa dan keji dilakukan warga kampung sendiri. Saya ingatkan agar polisi, dalam hal ini Polres Samosir segera menangkap ke-11 pelaku. Karena ini adalah kejahatan kemanusiaan," ujar Arist.
Arist mengatakan polisi tidak memiliki alasan untuk tidak menangkap para pelaku. Sebab, laporan, pengakuan, dan hasil visum korban sudah bisa dijadikan dasar menjerat para pelaku.
Terlebih, korban yang masih berusia anak-anak sampai hamil. Dia menyatakan jika pihaknya telah mengirim tim ke Polres Samosir untuk mempertanyakan perkembangan kasus tersebut.
"Diperkirakan mereka sampai besok," ungkapnya.
Bukan hanya Polres Samosir, Arist pun mengingatkan pejabat pemerintah setempat untuk turun tangan dan memberi perhatian khusus pada kasus ini. "Kasus ini tamparan bagi Pemkab Samosir dan Pemprov Sumut," tandas Arist.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban pertama diperkosa beberapa kali oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaModus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaNasib malang dialami H, bocah SMP yang harus tinggal sebatang karena keluarganya menjadi tersangka pemerkosaan bocah SMP,
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya ini, ia kini harus meringkuk di tahanan meski sempat tak mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSiswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaKorban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca SelengkapnyaAlasan Guru Honorer Cabuli Siswi SMK di Prabumulih, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Baca SelengkapnyaMiris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca Selengkapnya