Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sebelum Dikeroyok Rekannya, Guru di NTT Hajar Kepala Sekolah saat Rapat

Sebelum Dikeroyok Rekannya, Guru di NTT Hajar Kepala Sekolah saat Rapat ilustrasi garis polisi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Aleksander Nitti, Kepala Sekolah SD Negeri Oelbeba di Desa Oebola, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan balik Anselmus Nalle ke Polsek Fatuleu. Keduanya merupakan guru di sekolah yang sama.

Dia membuat laporan polisi bahwa telah dianiaya oleh Anselmus Nalle, dengan nomor LP/B/ 33/V/2022/Sek Fatuleu.

Alexander Nitti dalam laporannya mengaku, ia dianiaya oleh Anselmus Nalle (44), di dalam ruang guru SD Negeri Oelbeba sekitar pukul 12.00 wita saat rapat.

Orang lain juga bertanya?

Aleksander mengaku, saat itu dia selaku kepala sekolah sedang memimpin rapat bersama 19 guru lainnya.

Dalam rapat itu, terjadi pertengkaran mulut antara dia dengan Anselmus Nalle. Aleksander menyatakan, adu mulut itu berujung pada aksi kekerasan.

Aleksander mengatakan, Anselmus Nalle mendekatinya, lalu memukul dengan kepalan tangan sebanyak satu kali di pelipis. Sehingga dia mengalami pembengkakan.

Belum puas melakukan aksinya, Anselmus mengambil kursi kayu untuk memukul Aleksander sebanyak satu kali. Dia berusaha menghindar, namun ujung kaki kursi mengenai bibirnya sehingga robek dan berdarah.

"Benar ada aksi saling lapor. Guru melapor kasus pengeroyokan di Polres Kupang dengan terlapor kepala sekolah dan enam pelaku lainnya. Sementara kepala sekolah melaporkan kasus penganiayaan di Polsek Fatuleu dengan terlapor guru (Anselmus Nalle)," jelas Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto, Senin (6/6).

Menurutnya, Polsek Fatuleu sudah memeriksa Alexander Nitti selaku korban dan sudah divisum. 
Polisi juga meminta keterangan dari beberapa saksi antara lain, Yosepus Nuban, (55) dan Feby Dian Reke (44), keduanya guru pada SD Negeri Oelbeba Kabupaten Kupang.

Sebelumnya, sebuah video penganiayaan guru di Kabupaten Kupang, NTT, beredar dan viral di media sosial, Minggu (5/6).

Video berdurasi 2,8 menit itu, mempertontonkan seorang guru mengenakan pakaian dinas aparatur sipil negara (ASN), menganiaya rekan guru lain.

Dalam video itu terlihat guru yang dianiaya dibawa ke tengah jalan oleh sejumlah orang dan seorang pria berbaju merah, juga terdengar suara caci maki dari seorang perempuan, yang ditujukan kepada guru yang dianiaya.

Guru tersebut berkali-kali minta perlindungan kepada warga sekitar yang menonton, namun tidak ada yang menolong. Belakangan diketahui, guru yang dianiaya bernama Anselmus Nalle (44).

Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto kepada wartawan mengatakan, pihaknya telah menerima laporan korban dengan nomor LP/ B / 135 / V / 2022 Tanggal 31 Mei 2022.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Guru di NTT Diduga Aniaya Siswa, Korban Dipukul Pakai Kayu Pohon Gamal hingga Jatuh ke Tanah
Dua Guru di NTT Diduga Aniaya Siswa, Korban Dipukul Pakai Kayu Pohon Gamal hingga Jatuh ke Tanah

Dua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.

Baca Selengkapnya
Belum Usai Kasus Supriyani, Kini Guru Agama di Muna Sultra Dipolisikan Orangtua Murid
Belum Usai Kasus Supriyani, Kini Guru Agama di Muna Sultra Dipolisikan Orangtua Murid

Padahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.

Baca Selengkapnya
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.

Baca Selengkapnya
Ramai Disumpahi Orang Tua Murid! Kepsek SDN 1 Cibeureum Dicopot Usai Pecat Guru Honorer
Ramai Disumpahi Orang Tua Murid! Kepsek SDN 1 Cibeureum Dicopot Usai Pecat Guru Honorer

Wali Kota Bogor Bima Arya mencopot Kepsek SDN 1 Cibeureum usai heboh pemecatan guru honorer.

Baca Selengkapnya
ASN Guru SD di Garut Diduga Cabuli Siswa Laki-Laki, Korban Diperkirakan Lebih dari Satu Orang
ASN Guru SD di Garut Diduga Cabuli Siswa Laki-Laki, Korban Diperkirakan Lebih dari Satu Orang

Guru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.

Baca Selengkapnya
Sadis, Guru Siksa Siswa Celupkan Tangan ke Air Mendidih
Sadis, Guru Siksa Siswa Celupkan Tangan ke Air Mendidih

Belum diketahui apa motif guru menyiksa siswanya dengan sadis.

Baca Selengkapnya
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Segera Bertemu Kapolri Bahas Kasus Guru Honorer Supriyani
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Segera Bertemu Kapolri Bahas Kasus Guru Honorer Supriyani

Abdul Mu'ti berencana bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pekan ini

Baca Selengkapnya
Cabuli Siswi SMP di Sekolah, Guru di OKI Dihajar Massa lalu Dibawa ke Polisi
Cabuli Siswi SMP di Sekolah, Guru di OKI Dihajar Massa lalu Dibawa ke Polisi

Imam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya
Murid di Sukabumi Diduga Dianiaya Guru, Polisi Periksa Pihak Sekolah
Murid di Sukabumi Diduga Dianiaya Guru, Polisi Periksa Pihak Sekolah

Dikatakan bahwa pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Guru di Samosir Potong Rambut Pelajar SMP dengan Model Tak Wajar
Duduk Perkara Guru di Samosir Potong Rambut Pelajar SMP dengan Model Tak Wajar

Guru tersebut mengakui telah memotong rambut JS dengan bentuk tidak wajar dengan dalih mendisiplinkan siswa.

Baca Selengkapnya
Tidak Terima Ditegur Tak Pakai Sepatu, Siswa SMP Bacok Guru
Tidak Terima Ditegur Tak Pakai Sepatu, Siswa SMP Bacok Guru

Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.

Baca Selengkapnya
Kronologi Guru SLB di Makassar Perkosa Siswi Disabilitas di Toilet
Kronologi Guru SLB di Makassar Perkosa Siswi Disabilitas di Toilet

A diduga melakukan kekerasan seksual terhadap siswinya inisial T (15). Korban merupakan siswi penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya