Sebelum ditemukan tewas di kolam ikan, Mahasiswa Unhas diduga dianiaya
Merdeka.com - Kematian Ahmad Taqwa (22) yang ditemukan tewas di dalam kolam ikan terus diusut. Diduga, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) dianiaya hingga tewas.
Plt Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Diari Astetika mengatakan penyelidik memaksimalkan temuan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Beberapa fakta yang didapat antara lain, licinnya dasar kolam ikan. Kemudian, ada beberapa pinggir kolam yang pecah. Diduga, pecahan tersebut akibat pijakan kaki korban sebelum terjerembab ke dalam kolam yang kedalamannya hanya sebetis orang dewasa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
Kemudian, mulut korban mengeluarkan busa. Namun, dugaan korban pemakai narkoba gugur setelah dilakukan pemeriksaan.
"Ada sejumlah fakta yang ditemukan di lokasi kejadian namun tetap tidak menggugurkan dugaan adanya indikasi penganiayaan pada korban. Itu semua masih pendalaman kami," kata Diari saat dikonfirmasi, Jumat (24/8).
Selain itu, Diari mengakui jika penyelidikan terkendala penolakan keluarga korban untuk dilakukan autopsi.
"Ini kita lakukan olah TKP lagi untuk lebih mendalami walaupun kami terhambat di keluarga korban yang tidak mau dilakukan autopsi padahal autopsi sangat penting untuk menemukan penyebab kematian korban," katanya.
Saksi M Sadiq (25) sepupu korban yang pertama kali jasadnya telah diperiksa polisi.
Sebelumnya, jasad korban ditemukan tak bernyawa di dalam kolam ikan di rumahnya Jalan Kerabat No 1, Desa Kera Kera, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Kamis malam, (23/8) pukul 22.45 Wita.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah korban dibungkus dalam plastik hitam dan disimpan di bawah kasur.
Baca SelengkapnyaSempat melawan, cincin yang dikenakan pelaku tertelan dan masuk ke dalam kerongkongan korban.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Fakultas Sastra Rusia Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Begini Reaksi UI
Baca SelengkapnyaTernyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui bernama SA (21) yang merupakan mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
Baca SelengkapnyaPenyebab tewasnya pria dengan kaki terikat rantai dan pemberat batu dalam karung di Sungai Musi akhirnya terkuak.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 10 saksi terkait kematian mahasiswa tersebut.
Baca SelengkapnyaDugaan penganiayaan itu dikuatkan temuan sementara kepolisian pada tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap isi sembilan lembar catatan di buku harian korban yang ditemukan di dalam kamar tempat indekosnya.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca SelengkapnyaPolisi berencana memeriksa seorang Warga Negara Asing (WNA) guna mendalami penyebab tewasnya seorang wanita tersebut.
Baca Selengkapnya