Sebelum Eksekusi, 2 Pelaku Intai Calon Pendeta Selama Seminggu
Merdeka.com - Aksi pembunuhan calon pendeta Melindawati Zidemi (24) ternyata sudah direncanakan cukup lama. Kedua tersangka, Hendri (18) dan Nang (20), mengintai korban sejak seminggu sebelum eksekusi.
Tersangka Hendri mengaku menaruh dendam karena tersinggung hinaan korban dengan kata-kata wajah jelek. Dia pun merencanakan perkosaan untuk meluapkan emosinya.
"Saya ngobrol dengan Nang, tahunya dia ada niat memperkosa juga. Jadi kami atur rencana selama seminggu," ungkap tersangka Hendri di Mapolda Sumsel, Jumat (29/3).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
Dalam kurun waktu seminggu itu, mereka memperhatikan kebiasaan korban. Kedua tersangka pun sepakat mengeksekusi saat korban pulang dari pasar yang biasa ia lakukan setiap hari. Mereka menyiapkan perlengkapan, mulai dari kayu, karet ban, dan sebo.
"Setiap sore kami duduk santai di basecamp, kami intai dia setiap hari. Hari Senin itu baru kami buntuti karena tahu dia pergi ke pasar," ujarnya.
Di TKP, kedua tersangka menaruh dua batang kayu di tengah jalan dan bersembunyi. Begitu melintas, mereka keluar yang langsung mencegat dan menarik korban Melinda dan NP (9) ke kebun sawit.
"Nang ikat anak kecil itu, dia cekik. Saya pegangi Melinda. Kami kira anak kecil itu sudah meninggal jadi kami buang," kata dia.
Sementara tersangka Nang mengaku batal memperkosa karena korban sedang datang bulan. Namun dia sempat melakukan perbuatan tak senonoh pada korban.
"Dia melawan terus walaupun sudah diikat," akunya.
Nang berdalih tidak berniat menghabisi nyawa korban. Niat itu muncul setelah penutup wajahnya tersingkap dan sempat dilihat korban.
"Kami sama-sama mencekik lehernya sampai mati. Terus kami seret dan buang ke semak-semak," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku yang ditangkap yakni, JD (30) dan DI (41)
Baca SelengkapnyaSementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.
Baca SelengkapnyaKorban dicabuli sebanyak dua kali oleh pelaku berinisial DS (61)
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaPelaku curanmor yang kabur sambil menyeret seorang wanita hingga ratusan meter di Cibitung, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaViral rekaman CCTV menunjukkan penganiayaan dilakukan dua pelaku
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan di Kampung Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya