Sebelum jembatan kuning ambruk, Bupati Klungkung lihat tali putus

Merdeka.com - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengaku pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk renovasi jembatan Kuning. Namun belum sempat dilakukan renovasi, jembatan kuning telah ambruk dan menyebabkan 9 orang tewas.

"Sudah kami anggarkan untuk rencana perbaikan 2017. Kalau tidak salah dianggarkan sebesar Rp 200 juta, ternyata justru ada musibah seperti ini," ujar Bupati Suwirta saat mengunjungi sejumlah korban yang masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Pembantu Nusa Penida, Senin (17/10).

Bupati mengucapkan rasa bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan atas musibah semalam. Begitu juga warga yang masih dalam kondisi perawatan, pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan untuk mengatasi persoalan ini.

Menariknya, sesaat sebelum jembatan kuning atau disebut jembatan cinta itu ambruk, Bupati mengaku telah mengingatkan warga agar mengatur volume beban warga yang melintas. Hal itu dimaksudkan, lantaran dirinya sempat melihat tali sling jembatan ada yang putus.

"Kemarin saya telah melihat tali sling putus maka kita dan rombongan turun. Kekhawatiran saya pun terbukti. Sebelum kejadian, warga naik jembatan secara bersamaan saat Odalan (upacara persembahyangan) di Pura Bakung. Itu semua krama (umat) turun, karena ramai langsung masuk," bebernya.

Bupati Suwirta mengaku dirinya sempat mengingatkan warganya untuk tidak memanfaatkan jembatan sementara waktu dalam jumlah beban berlebihan. Namun apa boleh buat, jembatan itu penghubung 'cinta' antara Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.

Sementara itu, Perbekel Desa (Kadus) Jungut Batu, Made Gede Suryawan mengaku saat ini kondisi Desa Jungut Batu sedang panik. Jembatan putus sekitar pukul 18.20 wita membuat puluhan warga yang saat itu berada di atas jembatan, terjun ke laut.

"Kondisinya sekarang putus total tidak ada kendaraan yang bisa menyeberang. Akses jalan penghubung antara Lembongan ke Nusa Ceningan, terputus untuk saat ini," pungkasnya.